Ayumajakuning

Sambangi Petani Tebu, Ini yang Dilakukan Pantarlih Kabupaten Majalengka

kacenews.id-MAJALENGKA-Petugas pemutahiran data pemilih atau Pantarlih di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka datangi buruh tebang tebu di perkebunan ketika calon pemilih tengah menebang tebu untuk pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit), Kamis (11/7/2024).

Hal ini dilakukan para petugas coklit karena sebagian besar petani dan buruh tebang tebu pada saat siang hari tidak berada di rumah, karena mereka sedang melakukan penebangan tebut di berbagai tempat diperkebunan tebu.

Para petani dan buruh tebang hanya berada di rumah pada saat pagi hari sebelum jam 06.30 WIB serta sore hari setelah pulang dari perkebunan tebu.

Karenanya petugas pantarlih yang didampingi Panitia Pemungutan Suara (PPS) serta Panitia Pemilihan kecamatan (PPK) serta anggota Panwascam berusaha mendatangi calon pemilih di kebun – kebun tebu.

Panitia Pemilih Kecamatan Jatitujuh Yayat Hidayat mengungkapkan, warga Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh hampir sebagian besar warganya pekerja di perkebunan tebu yang bekerja mulai pagi hingga siang bahkan sore hari.

Banyak pula peternak yang pukul 09.00 sudah berangkat menggembala, pagi harinya sebelum pukul 07.00 WIB sudah berangkat ke lahan pertanian untuk berkebun palawija atau bekerja yang lain dan baru pulang menjelang magrib.

“Jadi kalau coklit tidak dilakukan di kebun atau di sawah dan tempat penggembalaan akan sulit selesai sesuai target. Bagi masyarakat sejumlah desa coklit mungkin dilakukan di sawah dan kebun,” ungkap Yayat.

Menurutnya, di kecamatan jatitujuh sendiri ada banyak desa yang menjadi penyangga Pabrik Gula Jatitujuh yang masyarakatnya dibangun kemitraan oleh Pabri Gula sebagai petani tebu. Diantaranya saja Sumber Wetan, Sumber Kulon, Pilangsari, Jatiraga.

“Masyarakat ini menjadi prioritas didatangi ke perkebunan apalagi saat ini tengah musim tebang tebu,” kata Yayat.

Walaupun pada coklit ada hambatan untuk mencocokan data antara milik KPU dengan masyarakat, masih bisa di jangkau karena masyarakat hapal betul data keluarganya dan diantara mereka ada yang membawa KTP ke tempat kerjanya.

Anggota Panwascam Kecamatan Jatitujuh Ki Bagus Nana Waskana menyebutkan, coklit harus tetap dilakukan agar masyarakat terdaftar sebagai pemilih tetap dan bisa menyampaikan hak pilihnya pada saat pemilu nanti.

“Kami menyertai pantarlih untuk melakukan coklit. Bagi kami dimanapun pelaksanaan coklit tidak menjadi persoalan, untuk memastikan mereka terdaftar sebagai pemilih dan datanya lengkap serta jelas. Ini kami apreasiasi karena saya mengetahui betul banyak masyarakat terutama wilayah penyangga PG yang pada siang hari tidak berada di rumah. Jadi pelaksanaan coklit di kebun, di sawah lebih baik dibanding tidak dilakukan,” kata Ki Bagus Nana.

Sementara itu salah seorang warga yang dicoklit di kebun tebu Rawi, mengaku bersyukur karena dirinya sadar di rumahnya pada siang tidak pernah ada orang.

“Ya terbantu karena saya dan istri kan lagi nebang ,” ungkap Rawi yang mengaku akan menempelkan stiker di rumahnya sebagai tanda telah di coklit.(Tat)

Related Articles

Back to top button