CirebonRaya

Dianggap Tak Pantas Dibaca, Aplikasi SiPepek Pemkab Cirebon Tuai Kritikan

 

kacenews.id-CIREBON-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon membuat aplikasi SiPepek, yang merupakan sistem pelayanan program penanggulangan kemiskinan dan jaminan kesehatan warga kurang mampu di Kabupaten Cirebon.

Bahkan kemunculan Sipepek rupanya menyita perhatian publik hingga jadi perbincangan warganet.

Sipepek sejatinya aplikasi yang berpihak pada warga kurang mampu di Kabupaten Cirebon. Aplikasi ini adalah hasil inovasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cirebon, Indra Fitriani, mengungkapkan, penamaan aplikasi Sipepek sejatinya sebagai implementasi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2019-2024. Kemudian dalam tujuan kedua untuk mewujudkan manusia berkualitas.

“Strateginya adalah pelayanan bagi masyarakat tidak mampu dengan kartu pepek,” katanya.

“Kartu pepek ini kami wujudkan melalui aplikasi Sipepek. Kami berusaha memberikan pelayanan bagi masyarakat yang tidak mampu. Untuk memastikan layanan yang komprehensif dan mudah diakses,” tambahnya.

Menurutnya, Sipepek merupakan inovasi bagi kemudahan pelayanan administrasi. Sekaligus merupakan wujud dari implementasi reformasi birokasi.

Sehingga, pelayanan administrasi di Kabupaten Cirebon diharapkan mampu mengurangi penggunaan kertas (paperless). Hal ini sejalan dengan upaya untuk menjaga lingkungan dengan pengurangan penggunaan kertas.

“Tujuannya, penanganan pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial. Layanan dalam aplikasi Sipepek ini sebagai jembatan dalam memberikan kemudahan administrasi PPKS, sebagai wujud nyata dari SLRT (Sistem Layanan Rujukan Terpadu),” tuturnya.

Fitri menyampaikan penggunaan nama “pepek” merupakan wujud kecintaan terhadap bahasa daerah Cirebon. Selain itu, penggunaan “pepek” merupakan bagian dari upaya pelestarian bahasa daerah.

“Pepek’ dalam bahasa Cirebon berarti lengkap atau semuanya ada,” ujarnya.

Selain mencintai dan melestarikan bahasa daerah, lanjut Fitri, Sipepek merupakan singkatan dari Sistem Informasi Administrasi bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial.

Ia mengatakan, tujuan Sipepek adalah menyediakan layanan kesejahteraan yang komprehensif dan inklusif bagi seluruh masyarakat.

“Kami memahami, bahwa kata ‘pepek’ mungkin memiliki konotasi yang berbeda di wilayah lain. Namun, dalam konteks ini, kami ingin menegaskan bahwa nama ini dipilih dengan niat baik dan penuh makna positif bagi masyarakat Cirebon,” ucapnya.

“Kami berharap, aplikasi Sipepek dapat membantu mewujudkan cita-cita kita bersama untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Cirebon,” katanya.

Bahkan ke depan, lanjutnya, layanan Sipepek tidak hanya melayani pengajuan PBI APBD, KIP dan subsidi listrik, tapi akan melayani semua PPKS, yang akan terintegrasi dalam aplikasi Sipepek.

Ia mengaku terbuka, untuk menerima kritik dan saran dari seluruh masyarakat sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan. Sebab, ia bertekad, Dinsos Kabupaten Cirebon akan terus bertransformasi ke arah yang lebih baik dalam melayani masyarakat.

Sementara dijagat media sosial, aplikasi SiPepek milik pemerintah Kabupaten Cirebon menjadi perbincangan warga net, bahkan penyebutan kata tersebut menjadi viral.

Bahkan ada beberapa nitijen yang menyebut kalau SiPepek tidak pantas untuk dibaca. Seperti komentar dari @doelameng yang menyebut “Namanya ngk enak banget ya” tulisnya. Sementara @ali_bancah yang menuliskan ” Apa ngk ada Nama lain yang lebih mendidik” tulisnya. Sedangkan @baiqmustiayu ikut berkomentar “Ganti nama lain..itu nggak enak disebut dibeberapa daerah di Indonesia Krn artinya alat kelamin wanita..wadduuuh” tulisnya juga.(Junaedi)

 

 

 

Related Articles

Back to top button