Ayumajakuning

Warga Heboh, Dua Ekor Babi Hutan Masuk Ruang Praktik Bidan di Kabupaten Kuningan

 

 

kacenews.id-KUNINGAN-Warga dihebohkan dengan kemunculan dua ekor babi berukuran besar di ruang praktik bidan Een Sunarni di Kampung Puhun Blok Taritih RT 06 RW 02 Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi Kabupaten Kuningan, Sabtu (22/6/2024).

Related Articles

Diperkirakan hewan itu berasal dari Hutan Tariti yang terletak di perbatasan Desa Lengkong dan Purwasari.Karena sejumlah warga sering melihat babi yang berkeliaran di kawasan hutan. Sehingga tidak menutup kemungkinan, hewan tersebut tengah mencari makan lalau tersesat ke kawasan pemukiman.

“Babinya satu pasang yang tidak beda jauh dengan ukuran kambing dewasa. Diperkirakan babi jantan sekitar 40 kg dan babi betina 35 kg. Tetapi untuk bobot yang pastinya, saya tidak tahu,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Damkar Satpol PP) Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah.

Ia mengungkapkan, peristiwa itu diketahui saat suami sang bidan, Juari mendengar suara berisik yang tidak biasa di sekitar area tempat praktik istrinya.Kemudian setelah dilihat ternyata dua ekor babi sehingga membuatnya panik.

Lalu, ia memberitahukan kepada Kepala Seksi Pemerintahan Desa Purwasari, Sugandi supaya bisa dibantu menangkap dua ekor babi, agar tidak membahayakan keluarganya. Sehingg Sugandi dengan cepat menghubungi call center UPT Damkar Satpol PP sekitar pukul 06.40 WIB.

Tak berselang lama, enam petugas piket UPT Damkar meluncur ke lokasi dengan menggunakan kendaraan dinas dan tiba sekira pukul 07.00 WIB.

Kemudian dengan berbekal jaring dan tali, petugas berupaya melakukan evakuasi terhadap kedua ekor babi hutan tersebut. Sehingga dalam kurun waktu sekitar 30 menit berhasil ditangkap, dengan kaki dan bagian mulut binatang itu diikat lalu diangkut ke kantor.

Namun dengan pertimbangan kandang dan tempat yang tidak memungkinkan, akhirnya diserahkan ke anggota komunitas binatang yang merupakan warga Kelurahan Winduherang Kecamatan Cigugur, untuk dilepaskan di areal Gunung Ciremai.

“Kedua babi hutan ini asli hewan liar.Karena saat penangkapan, tidak terjadi hal-hal yang aneh atau sama seperti layaknya hewan liar pada umumnya,”kata Andri.(Ya)

Related Articles

Back to top button