CirebonRaya

Produksi Tebu di Jabar Butuh Biaya Besar, Nilai KUR Petani Perlu Ditingkatkan

 

 

kacenews.id-CIREBON-Nilai Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani tebu harus ditambah. Sehingga dapat mendorong peningkatan produksi tebu sekaligus kesejahteraan petani.

“Pembatasan KUR petani tebu harus dihilangkan, agar mampu menghasilkan produksi yang baik dan menyejahterakan petani,” kata  Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Petani Tebu Rakyat Indonesia (PPTRI) Jawa Barat (Jabar), H Dudi Bahrudin, usai acara selamatan giling di Pabrik Gula (PG) Sindanglaut, Kecamatan Lemahabang, Sabtu (8/6/2024).

Menurutnya,  jika satu orang petani hanya mendapat KUR dengan kisaran Rp 500 juta, maka akan masih kurang bagi yang memiliki lahan luas. Karena membutuhkan banyak biaya, agar hasil produksi lebih baik. Belum lagi proses pencairan yang seakan sulit.

“Memang, terlihat besar KUR yang berikan kepada petani. Namun untuk biaya produksi hingga panen, lebih besar dari yang dipinjamkan dari bank. Terlebih bagi yang memiliki lahan tebu luas, lebih banyak lagi biaya yang dikeluarkan,” tuturnya.

Sehingga pihaknya mengharapkan, pemerintah dapat menambah nilai pinjaman dan mempermudah proses pengajuan KUR bagi petani tebu.

“Tentunya para petani sangat berharap adanya penambahan pinjaman KUR. Karena dari mulai tanam hingga panen, mengandalkan dari uang tersebut,” katanya.

Sementara itu, acara selamatan giling di PG Sidnanglaut berlangsung penuh khidmat. Terlihat kesakralan saat prosesi penyerahan ‘tebu indung’ dari para petani ke jajaran direksi pabrik, hal ini sebagai simbol tebu yang ditanam, siap untuk digiling.

“Secara umum untuk tebu pada tahun ini, bagus dan harga juga membaik yakni di nominal Rp 14.500,” kata Dudi.(Su)

Related Articles

Back to top button