Gelar Semarak 3G, Pemkab Kuningan Berupaya Cegah Stunting
kacenews.id-KUNINGAN-Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting (balita gagal tumbuh) terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan melalui Dinas Perikanan dan Peternakan, dengan menggelar Semarak 3G, di Desa Buniasih Kecamatan Maleber.
Semarak 3G yang berarti Gerakan Minum Susu (Gerimis), Gerakan Makan Telur (Gematel) dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang di fokuskan bagi balita stunting dan ibu hamil di lokus intervensi stunting Kabupaten Kuningan.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi Pj Bupati, Iip Hidajat, didamping Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Wawan Setiawan, Kabid Perikanan dan Peternakan, Deny Rianto beserta pejabat lainnya.
“Kegiatan tersebut diwujudkan dalam bentuk pemberian makanan tambahan sumber protein berupa ikan segar/sarden, olahan ikan, susu dan telur,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Peterakan Kabupaten Kuningan, Wawan Setiawan.
Ia menyebutkan, sasaran kegiatan ini mencapai total 680 orang, yang tersebar di 14 desa dan 4 kecamatan lokus stunting Kabupaten Kuningan pada 2024.
“Rinciannya adalah 490 balita stunting, 171 ibu hamil, 8 ibu pasca persalinan dan 11 orang calon pengantin, dengan pemberian masing-masing susu UHT, telur konsumsi, ikan segar, ikan kaleng dan olahan ikan,” tuturnya.
Berkaitan dengan hal itu, Pj Bupati berharap kegiatan seperti ini harus terus dilakukan diberbagai lokus Stunting Kabupaten Kuningan.
Hal itu mengingat angka stunting di Kuningan mengalami kenaikan. Berdasarkan data menurut E-PPGM pada 1 April 2024 menunjukkan ada 6.115 balita stunting dari total 68.408 balita yang diukur tinggi badannya.
“Hal ini berarti prevalensinya naik menjadi 8,9 persen. Untuk itu saya fokuskan stunting sebagai permasalahan yang harus dulu dikejar tahun ini. Karena menyangkut mempersiapkan generasi emas di masa depan,”katanya.
Menurutnya, Pemda Kuningan menggaet pimpinan BUMN/BUMD dan swasta untuk memberikan CSR secara khusus untuk keperluan stunting terlebih dahulu. Dalam upaya pencegahan stunting, lanjut Iip, masyarakat juga diharapkan ikut berperan aktif salah satunya sebagai pembudidaya ikan secara mandiri.
“Hal ini dimaksudkan dalam rangka menjaga ketersediaan pangan hewani sebagai salah satu sumber protein, demi menjamin keamanan dan ketersediaan makanan berprotein, serta sebagai salah satu upaya pemulihan perekonomian masyarakat,” tuturnya.(Emsul)