CirebonRaya

Minggu Pertama Kerja, Pj Bupati Kabupaten Cirebon Mendadak Kumpulkan Kepala SKPD

kacenews.id-CIREBON-Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya tidak membutuhkan waktu lama untuk memulai tugasnya yang baru. Usai dilantik pada Jumat (17/5/2024) lalu, Wahyu langsung mengumpulkan seluruh Kepala dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cirebon, di Ruang Paseban, Kantor Bupati Cirebon, Senin (20/5/2024).

Pj Bupati Cirebon melakukan pembahasan menyeluruh khususnya terkait berita yang tengah ramai di masyarakat.
Penjelasan juga disampaikan oleh dinas terkait sehingga Pj Bupati mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi. Dengan didampingi Sekretaris Daerah, H Hilmy Rivai, Pj Bupati memperhatikan dengan seksama penjelasan yang dipaparkan.

Usai rapat, Pj Bupati menyampaikan dirinya memang ingin mengetahui kondisi yang terjadi di wilayah Kabupaten Cirebon. Melalui pemaparan dinas, Wahyu kenyebut sudah paham beberapa permasalahan yang ada.

“Kita ingin menyamakan persepsi secara keseluruhan supaya bisa melangkahnya bisa bersama-sama. Kemudian, saya ingin memahami permasalahan-permasalahan yang tengah dihadapi Kabupaten Cirebon seperti apa. Di antaranya mengemuka tentang jalan, kemiskinan ekstrem, berbagai permasalahan yang lainnya,” ujarnya.

Bahkan, Ia menegaskan rapat seperti ini akan rutin dilaksanakan. Hal tersebut guna mencari solusi yang tepat terhadap masalah yang ada.

“Kita juga akan lanjutkan rapat pimpinan ini yaitu setiap seminggu sekali. Kemudian dibahas substansi permasalahan yang tengah dihadapi, sehingga kita penyelesaian secara bersama-sama. Mudah-mudahan, semakin kita sering berkomunikasi, semakin sering kita bertemu, kita menemukan solusi solusi permasalahan secara bersama-sama,” ujarnya.

Disinggung mengenai program pembangunan yang sudah berjalan, Wahyu tidak menampiknya. Dia mengakui, jabatan Penjabat Bupati hanya sebentar sehingga perlu kecermatan dalam mengambil kebijakan.

“Kalau sudut pandang pemerintahan pasti alokasinya murni dan perubahan anggaran. Nah dari sisi sekarang mana yang bisa dilakukan di perubahan anggaran dan mana yang bisa dilakukan untuk di murni 2025. Sekali lagi, saya hanya menghantarkan sebuah proses, karena bukan hitungan tahun, namun bulan, tetapi prosesnya yang coba kita hantarkan. Artinya 2024 melalui program perubahan seperti apa, 2025 seperti apa,” ujarnya.

Meskipun demikian, Wahyu mengungkapkan dirinya tetap akan berupaya mencarikan solusi atas sebuah permasalahan walaupun terbentur anggaran. Dia bahkan menyebut adanya pihak lain yang dimungkinkan bisa membantu dalam pembangunan.

“Kita coba akan carikan alternatif yang bisa jadi bukan selalu dan tidak melulu melalui anggaran pemerintah Kabupaten Cirebon. Jika memungkinkan, kita bisa mencari kemungkinan dari pihak-pihak luar untuk berkontribusi untuk membangun di Kabupaten Cirebon,” katanya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button