CirebonRaya

Pembunuh Bos Bengkel asal Cirebon Ditangkap, Satu Tersangka Didor Polisi

kacenews.id-CIREBON-Satuan Reserse Kriminal Polresta Cirebon berhasil ungkap kasus pembunuhan terhadap pemilik bengkel di Desa Purbawinangun Kecamatan Plumbon beberapa hari yang lalu.

Dalam pengungkapan kasus tersebut, anggota berhasil mengamankan sedikitnya lima pelaku, yakni dua pelaku utama pencurian dengan kekerasan (curas) dan tiga orang merupakan penadah.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengatakan lima pelaku yang berhasil diamankan yakni
dua pelaku curas, berinisial AM (24 tahun) warga Kasugengan Lor, Kecamatan Depok dan A (24 tahun) warga Wangunharja Kecamatan Jamblang. Sedangkan penadahnya berinisial MW (26 tahun) warga Kecamatan Arjawinangun, S (30 tahun) warga Majalengka dan FP (28 tahun) warga Majalengka.

“Masing-masing pelaku diamankan di rumahnya, pada Rabu (1/5/2024). Pelaku utama AM yang meng-eksekusi korban, kita lakukan tindakan tegas terukur (ditembak,red) di bagian kakinya karena melakukan perlawanan saat diamankan,” katanya.

“Total pelaku ada enam orang, lima di antaranya sudah diamankan sedangkan satu tersangka masih kita kejar dan masuk DPO,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Hario Prasetyo Seno, mengatakan penangkapan ini merupakan upaya pihaknya yang melakukan penyelidikan selama satu minggu. Kemudian, terdeteksi ke para pelaku.

Kelima pelaku berhasil diamankan, satu pelaku lainnya masih dalam pencarian (DPO), yakni, AN warga Desa Balerante.

Hasil dari pemeriksaan petugas, para pelaku mengakui perbuatannya, dengan sasaran acak. “Motifnya ekonomi. Jadi pelaku mencari korban acak. Kebetulan waktu itu, ada korban yang sedang main hp. AM kemudian turun dari motor,” ujarnya.

Lebih lanjut, kata Hario, setelah mendekati korban bernama Edi Suadi, pelaku berusaha merampas ponsel korban. Namun, korban sempat melawan dan mempertahankan diri. Sehingga, pelaku menusuk korban di bagian dada.
“Satu tusukan itu di bagian dada, hingga mengenai paru-paru. Korban kemudian meninggal dunia saat dibawa ke Rumah Sakit,” bebernya.

“Akibat dari perbuatannya, pelaku curas berinisial AM dan A dijerat dengan pasal 365 KUHpidana dengan ancaman maksimal 15 tahun kurungan penjara. Sementara tiga penadanya berinisial MW, S, dan FP dijerat dengan pasal 480 KUHpidana tentang pertolongan terhadap kejahatan,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Edi Suadi seorang pemilik bengkel mobil yang berlokasi di Desa Purbawinangun, Kecamatan Plumbon itu dikabarkan tewas ditusuk di depan Bengkelnya, pada Selasa (23/4/2024) dini hari sekira pukul 02.30 WIB.

Peristiwa itu terjadi saat korban berdiri di depan bengkelnya. Pelaku dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario kemudian datang. “Pelaku naik motor, yang nikam satu orang, satunya nunggu di motor. Yang diambil hanya handphone saja,” ujar warga setempat Brian Andreas (30 tahun).

Ia menjelaskan korban yang mengalami luka tusukan di bagian dada, sempat meminta tolong kepada pemilik warung yang lokasinya tidak jauh dari bengkel. Sayangnya, tidak ada orang yang keluar menolongnya. “Wajar saja, waktu itu masi dinihari sekitar pukul 03.00 WIB,” ungkanya.

Korban yang berlumuran darah itu kemudian berteriak meminta pertolongan rumah sebelahnya. Beruntung, salah satu warga setempat sempat mendengar korban yang teriak rampok.

Saksi yang mengetahui itu, langsung memberikan pertolongan kepada pria yang berusia sekitar 50 tahun itu. Saat hendak dievakuasi ke rumah sakit, korban masih sadar dan tubuhnya berlumuran darah akibat luka tusuk di bagian dada.

Kondisi korban semakin parah, dalam perjalanan Edi mulai tidak sadarkan diri. Setibanya di rumah Sakit Mitra Plumbon, korban kemudian dikabarkan meninggal dunia. “Meninggal di perjalanan,” tutur Brian.

Terpisah, salah satu karyawan bengkel mobil Didin Anwarudin mengatakan korban memang terbiasa melakukan patroli untuk melihat kondisi bengkelnya. Terlebih, saat itu sedang banyak mobil konsumen yang akan diperbaiki. Lantaran, pernah kebobolan maling, beberapa waktu lalu.

Biasanya saat patroli, korban selalu ditemani anak atau istrinya. Namun saat itu, kebetulan korban tidak ditemani keluarganya. Ia berpatroli untuk menjaga bengkelnya sendirian. “Patroli rutin karena pernah ada kejadian, dulu mobil pernah dibobol, akhirnya kalau ada mobil konsumen baru ya dia nungguin. Jam segitu tuh dia maksudnya patroli, jaga,” katanya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button