Pimda Nyawah Go To Tokyo Jadi Gebragan Disdikbud Kabupaten Kuningan
kacenews.id-KUNINGAN-Program Pimpinan Daerah Menyapa Siswa di Sekolah (Pimda Nyawah) menjadi gebragan pertama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kuningan, Uu Kusmana.
Kegiatan yang berlangsung selama beberapa kali episode tersebut mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Terobosan baru bidang pendidikan tersebut hanya terjadi di Kabupaten Kuningan karena di daerah-daerah lainnya Provinsi Jawa Barat maupun luar provinsi tidak ada yang menerapkannya.
Sehingga inovasi orsinil sang pimpinan dunia pendidikan tersebut menarik rasa penasaran seorang Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Kuningan, Aulia Fauziah.
Kepala SMPN 1 Kuningan, H. Adang Kusdiana menyebutkan, tanpa disuruh, guru honorer yang baru saja ditetapkan sebagai penerima sertifikasi malah sengaja melakukan penelitian sekaligus kajian pendidikan secara mendalam terhadap kebijakan tersebut.
Hasilnya, ternyata sangat berkaitan erat dengan pola Merdeka Belajar yang menganut prinsip-prinsip Ki Hajar Dewantara atau Bapak Pendidikan.
Sedangkan sebagai guru penggerak, Aulia Fauziah terus berupaya meningkatkan kapasitas dan invasinya sehingga mengikuti seleksi ketat kegiatan Japan International Youth Innovation Summit 2024 yang diikuti perwakilan seluruh provinsi di Indonesia dan berhasil lolos. Bahkan mendapatkan kepercayaan untuk pembahasan di bidang pendidikan.
Japan International Youth Innovation Summit 2024 menyajikan kombinasi konferensi internasional dengan para ahli, simposium inovasi untuk pengembangan keterampilan personal serta pidato pemimpin guna mengatasi masalah global dan menyajikan ide solusi sehingga sangatlah penting.
Delegasi dari semua negara se-Asia dapat meningkatkan keterampilan individu, memperluas pandangan dan jaringan, memperdalam kecerdasan sebagai alat menaklukan tantangan inovasi global.
Sebagai generasi muda, tantangan terbesarnya adalah unggul dalam setiap keterampilan yang diperlukan serta menemukan peluang masa depan plus dampaknya. Tugas yang diemban para generasi muda adalah mencegah dampak buruk tanpa menunda perkembangan zaman.
Youth Innovation Summit 2024 merupakan program pendidikan yang dikombinasikan dengan program paparan di Tokyo Jepang. Program ini mendorong penduduk Asia dengan kepemimpinan, pendidikan, pemahaman budaya baru, berinovasi dan meningkatkan kesadaran melalui keterampilan pembicara yang berpengalaman.
Maka dari itu, sebelum makalah tentang kebijakan Pimda Nyawah Go To Tokyo Jepang, guru honorer SMPN 1 Kuningan mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan Kepala Disdikbud Kuningan, Uu Kusmana selaku yang menciptakan inovasinya.
Dan ternyata langsung direspon positif. Aulia Fauziah berangkat ke kegiatan Konferensi Inovasi Muda Internasional Jepang 2024 tersebut dengan biaya sendiri karena keinginan kuat dan invasinya sehingga sebelum berangkat, diberi sedikit bekal dari kepala Disdikbud, musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP dan SMPN 1 Kuningan.
“Program Pimda Nyawah dibeberkan dan didiskusikan pada pertemuan dunia yang diikuti oleh para perwakilan negara se-Asia di Tokyo Jepang. Dan guru honorer pemberani yang mempresentasikannya adalah Ibu Aulia Fauziah sehingga kami sangat bangga,” tuturnya, Jumat (19/4/2024).
Semestinya, peningkatan kapasitas dan invasi dilakukan oleh guru-guru yang telah mendapatkan dana sertifikasi karena memang pengalokasiannya untuk hal tersebut. Sehingga apa yang dilakukan oleh sosok Aulia Fauziah dapat menginspirasi sekaligus memotivasi para tenaga pendidik di kota kuda ini. “Sebenarnya saat masih berstatus sebagai guru, saya pernah diberangkatkan ke Australia dan beberapa negara lainnya untuk belajar. Namun dibiayai oleh pemerintah sehingga pulangnya pun menyerahkan laporan hasilnya,” ujarnya.(Yan)