CirebonRaya

Kondisi di Wilayah Terdampak Banjir Belum Normal, Tanggap Darurat Bencana Diperpanjang Tujuh Hari

 

 

kacenews.id-CIREBON-Masa tanggap darurat banjir di wilayah timur Kabupaten Cirebon diperpanjang tujuh hari ke depan, mulai 14 hingga 20 Maret 2024.

Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi Jumat  (14/3/2024) mengungkapkan, perpanjangan masa tanggap darurat tersebut sesuai dengan ketentuan selama tujuh hari.

Kemudian jika pada masa tanggap darurat kedua ini kondisi wilayah terdampak banjir masih belum normal, maka masa tanggap darurat bisa diperpanjang kembali hingga ketiga kalinya.

“Nanti bisa diperpanjang lagi sampai kondisi normal,” ujarnya.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya mengemukakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyisiran infrastruktur atau rumah-rumah warga yang terdampak banjir.

Ia menyampaikan, assesment atau pendataan ulang tersebut terpaksa harus dilakukan karena sebelumnya BPBD lebih banyak melakukan evakuasi korban banjir. Sehingga dari hasil assessment ulang, pihaknya dapat mengetahui jumlah rumah warga hingga infrastruktur jalan yang rusak akibat banjir pada 5 Maret tersebut.

“Sebelumnya kita tidak tahu, ternyata ada Karangwuni Sedong, jalan ke Kuningan putus,” katanya.

Menurut Deni, langkah selanjutnya yang dilakukan BPBD Kabupaten Cirebon ialah melakukan kajian cepat pasca bencana. Selain itu, membuat Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) untuk penanganan selanjutnya.

Sementara itu, Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda menyebutkan, perpanjangan masa tanggap darurat tersebut berdasarkan data dan fakta adanya infrastruktur di wilayah terdampak banjir, yang mengalami kerusakan.

Menurutnya,  wilayah terdampak banjir juga masih membutuhkan kerja sama dan bantuan dari Pemkab Cirebon. Salah satu contohnya adalah pembersihan lumpur di rumah-rumah warga, yang upaya pembersihannya membutuhkan bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) dengan penyemprotan.

Selain itu, kata Juwanda, saat ini masyarakat korban banjir juga masih sangat membutuhkan alat kebersihan hingga logistik. Sehingga pembagian sembako untuk warga terdampak banjir masih tetap dilakukan.

“Sampai saat ini pembagian logistik masih tetap berjalan di 37 desa, itu belum termasuk logistik bantuan dari pihak ketiga atau swasta,” tuturnya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button