Sungai Ciberes Meluap, Dua Warga Cirebon Meninggal Dunia
kacenews.id- CIREBON- Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes di Kabupaten Cirebon mengamuk, sehingga berdampak pada terendamnya ribuan rumah di wilayah Cirebon Timur. antara lain Kecamatan Pabedilan, Waled, Pasaleman, Gebang, Pabuaran dan Kecamatan Pangenan.
Di Kecamatan Pabedilan, Sungai Cisanggarung meluap dan merendam ribuan rumah. Bahkan, akses jalan dari Losari ke Ciledug menjadi ‘lautan’ dengan ketinggian bervariatif. Kendaraan yang melintas seperti sepeda motor yang menerobos banjir, terpaksa dituntun karena mogok. Selain itu, banjir di tempat tersebut menjadi arena wisata kolam renang bagi anak-anak.
Kecamatan Waled, banjir bandang dikarenakan meluapnya Sungai Ciberes dan merendam ribuan rumah. Selain itu, banjir juga mengakibatkan dua warga meninggal dunia. Keduanya warga Desa Ambit dan Desa Karangsari. Kecamatan Pangenan, SMPN 2 Pangenan terendam dan jalur Pantura di kecamatan setempat mengalami hal serupa. Bahkan, diberlakukan satu jalur di lokasi tersebut.
Menurut perangkat Desa Bendungan, Iis Iskandar, banjir yang melanda beberapa desa di kecamatan ini berdampak juga pada jalur Pantura. Sehingga, hanya satu lajur yang digunakan yakni dari arah Jawa Tengah menuju Jakarta. “Untuk lajur Jakarta-Jawa Tengah ditutup, karena genangan air,” katanya, Rabu (6/3/2024).
Iis menjelaskan, banjir yang terjadi dan genangan air di jalur Pantura, karena meluapnya Sungai Cimanis dan tidak sedikit kendaraan motor dituntun karena mogok, saat menerjang di jalan tersebut. “Untuk desa kami (Bendungan), sekitar 800 unit rumah yang terendam. Informasinya tidak desa ini saja yang kebanjiran akan tetapi, Desa Rawaurip, Pangenan, Japuralor, Astanamukti dan Pengarengan turut kebanjiran,” jelasnya.
Masih dikatakan Iis, ketinggian air saat banjir bervariatif dan untuk di jalur Pantura tingginya air kisaran 80 centimeter atau sebetis orang dewasa. “Banjir kali ini tergolong paling parah, sehingga perlu adanya perhatian serius dari pihak terkait untuk mencegah banjir,” ujarnya.
Sekretaris Camat Waled, Empep mengungkapkan, sebagai wilayah yang diapit dua sungai yakni Sungai Cisanggarung dan Ciberes, maka hampir seluruh rumah desa di kecamatan ini terendam. Dampak banjir tak hanya merendam rumah, namun dua orang diduga meninggal saat banjir. “Dua orang yang meninggal yakni dari Desa Ambit dan Desa Karangsari,” ungkapnya.
Masih dikatakan Empep, luapan Sungai Cisanggarung dan Sungai Ciberes berdampak banjir di Desa Waledkota, Waleddesa, Ambit, Ciuyah, Cisaat, Gunungsari, Mekarsari, Cibogo, Cikulak, Cikulkkidul, Waledasem, Karangsari.
“Ketinggian air bervariatif, bahkan ada yang mencapai kisaran satu setengah meter dan air terus surut hingga pukul 12.00 WIB, ketinggian air sekitar setengah meter,” ujarnya.
Sementara itu, guru SMPN 2 Pangenan, Junandi, banjir yang terjadi kerap menjadi kendala KBM di sekolah, sehingga para siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah. “Dalam satu bulan ini, sudah tiga kali kebanjiran. Bahkan, Senin (4/3/2024) dibersihkan usai banjir, hari ini Rabu (6/3/2024) mengalami hal serupa,” tuturnya.
Junandi menceritakan, banjir yang terjadi dikarenakan meluapnya sungai yang ada di dekat sekolah. Disamping itu, lokasi sekolah yang hampir setara dengan tanggul sungai, sehingga banjir kerap terjadi. “Hanya berselang satu hari dari banjir yang lalu, kini hal serupa terjadi,” ceritanya.
Junandi menambahkan, banjir yang terjadi dengan ketinggian variatif tak berdampak dengan dokumen sekolah. “Untuk dokumen sekolah masih aman, karena ketinggian kisaran sebetis orang dewasa. Bahkan untuk ruang guru, hanya sedikit air yang masuk,” ujarnya.
Dirinya mengharapkan perhatian serius dari pihak terkait untuk mencegah banjir di sekolah ini, agar para siswa dan guru dapat melaksanakan KBM secara maksimal. “Terganggu sih tidak untuk KBM, namun kurang maksimal saja,” pungkas Junandi.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya, data yang sudah masuk ke pihaknya yang terdampak banjir yakni dari Desa Ciuyah Kecamatan Waled ada 712 unit rumah yang terendam dan satu orang warga dinyatakan meninggal dunia.
Lalu ada 1.012 KK dan 2.339 jiwa terdampak. Sementara ada 200 warga yang diungsikan di balai desa setempat.
Kemudian di Desa Gunungsari Kecamatan Waled ada 1.018 rumah warga yang terendam. Hal itu menyebabkan 1.263 KK dan 3.428 jiwa yang terdampak. Ratusan wargapun dievakuasi di sekitar balai desa dan beberapa tempat yang tidak ikut terendam.
Pihak BPBD sudah mengirimkan beberapa perahu karet, untuk melakukan evakuasi warga yang terjebak banjir. “Ketinggian air waktu malam Rabu itu mencapai seratus empat puluh senti lebih. Sekarang di beberapa wilayah masih ada yang tergenang tapi sudah mulai surut,” kata Deni.
Namun menurutnya, data tersebut hasil assesment BPBD Kabupaten Cirebon, Rabu dinihari. Pihaknya masih terus menelusuri kecamatan dan desa-desa mana saja yang terdampak. Karena saat inipun beberapa wilayah masih ada yang terendam dan banyak masyarakat yang terdampak.
Deni menambahkan, banjir besar tersebut dikarenakan curah hujan dengan intensitas yang tinggi di Kecamatan Waled dan di wilayah hulu yaitu Kabupaten Kuningan. Akibatnya, menyebabkan naiknya debit air sungai Ciberes sehingga meluap ke pemukiman warga.(Supra,Iwan,Ismail)