Petani Gempol Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi
kacenews.id-CIREBON-Sejumlah petani asal di Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon mengeluhkan soal pupuk dan air kepada pemerintah. Mereka mengharapkan Pemkab Cirebob dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
Salah satu petani bernama Yosep mengatakan, yang jadi permasalahan petani di wilayah Kecamatan Gempol adalah air dan pupuk yang dikurangi. Menurutnya, pupuk subsidi yang dari pemerintah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan petani.
“Permasalahan air irigasi di Desa Kedungbunder tidak normal. Pupuk juga dikurangi. Kalau bisa pemerintah bisa memberikan solusi, kami mohon kiranya agar pertanian di Kabupaten Cirebon lebih maju,” kata Yosep.
Ia mengungkapkan untuk bantuan pupuk yang didapat oleh petani, sebanyak 100 Kg untuk jenis urea dan 50 Kg jenis phonska untuk sawah seluas satu bau atau dengan luas lahan 7.000 meter persegi .
“Harusnya terbalik, pupuk urea sudah ideal 100 Kg dan toska lebih banyak, yakni 300 Kg. Sementara untuk satu hektar idealnya urea 150 Kg dan phonska 350 Kg,” ujarnya.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Nina mengakui, masalah air memang menjadi permasalahan pertanian di Kabupaten Cirebon.
Menurutnya ada beberapa tempat di wilayah Kabupaten Cirebon mengalami kendala untuk masalah air. Hal itu, disebabkan karena fenomena el nino. Karena itu, pihaknya akan mendata di masing-masing kelompok tani di mana saja pertanian yang kurang perairan.
Nantinya, akan ada bantuan dari Kementrian yang diberikan kepada kelompok tani. “Kondisi sekarang, kita hadapi el nino. Sehingga, musim tanam jadi mundur, solusi kalau sekarang kita mendata dimana pertanian yang kurang perairan.
“Karena nanti ada bantuan pompa dan alat pertanian lainnya dari Kementrian. Dengan bantuan itu, kami harap tidak ada masalah lagi,” ujarnya.
Sementara untuk pengurangan pupuk subsidi, Nina mengatakan, pupuk subsidi ada pengurangan dari pusat. Pasalnya selama ini pupuk menjadi permasalahan dunia, karena sudah banyak zat kimia yang masuk ke Bumi, yang menyebabkan bumi tidak subur. Karena itu, pemerintah menyarankan untuk menggunakan pupuk organik.
“Kalau bisa pupuk organik saja. Pupuk organik bisa melipatgadakan penghasilan penen, seperti yang dilakukan oleh pak Udin di Kecamatan Gempol. Panennya berlipatganda,” katanya.(Junaedi)