Jajang Sofyan Jadi Ketua DPD Korpri Kabupaten Cirebon
kacenews.id-CIREBON-Kegiatan musyawarah daerah (Musda) Ke-IX Korpri Kabupaten Cirebon tahun 2024 menetapkan Jajang Sofyan secara aklamasi sebagai ketua Korpri Periode 2024-2029.
Pelaksanaan Musda Korpri sendiri dilakukan di salah satu hotel di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon, pada Selasa (27/2/2024).
Ketua Sidang Pemilihan Ketua Korpri Kabupaten Cirebon tahun 2024, Suratmo mengatakan terpilihnya Jajang Sofyan sebagai ketua DPD Korpri Kabupaten Cirebon Periode 2024-2029 ini merupakan hasil musda dengan para pengurus baik tingkat kabupaten dan kecamatan.
“Secara aklamasi Jajang Sofyan terpilih, karena semua memilih yang bersangkutan untuk menjadi ketua Korpri,” katanya.
Disinggung soal, mantan Ketua Hendra Nirmala, Suratmo mengatakan yang bersangkutan tidak mau dicalonkan kembali sebagai ketua. “Untuk pak Hendra tidak mau dicalonkan sebagai ketua lagi, sehingga pak Jajang yang kini dipilih secara aklamasi,” ungkapnya.
Suratmo berharap ke depan kepengurusan Korpri yang baru ini mampu membawa organisasi dan anggotanya lebih baik dan sejahtera.
Sementara Sekretaris daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon, H Hilmi Rivai mengapresiasi seluruh pengurus Korpri. Pasalnya dibawah kepemimpinan ketua Korpri Kabupaten Cirebon, H Hendra Nirmala bisa membawa perubahan yang cukup signifikan.
Hilmi menyambut bahwa Korpri Kabupaten Cirebon akan membuat unit usaha baru untuk menunjang keuangan organisasi. Menurut Hilmi, Korpri harus memiliki unit usaha, sehingga tidak mengandalkan iuran dari para anggota.
“Ya harus ada unit usaha karena kalau mengandalkan iuran akan berputar-putar segitu-gitu juga. Tetapi kalau misal bekerja dengan ritel atau kita punya unit usaha lain maka uang iuran akan berkembang tidak mengendap begitu saja. Sehingga mendapatkan nilai tambah,” kata Hilmi.
Hilmi berharap pengurus baru mampu bekerja, berkinnerja dan memiliki inovasi untuk memajukan organisasi Korpri. Seperti bekerja itu paham atas tupoksi dan standar nasional sebagai pekerja.
Berkinerja itu memiliki value kerja, hasil kerjanya memiliki nilai manfaat untuk anggota dan masyarakat. Serta Inovasi, ini yang harus ditekankan memiliki inovasi yang kuat.
“Misalnya pengembangan unit usaha, unit usahanya harus bersegmen modern, kerjasama dengan startup, mengembangkan UMKM melalui unit usaha starup. Tidak bisa hanya yang sifatnya konvensional saja,” katanya.
Selain itu, kata Hilmi, untuk kadeudeuh bagi anggota yang purna bakti kini sudah ada peningkatan. Pasalnya semenjak tahun 2010 ada kadeudeuh dalam bentuk uang dari awalnya Rp 10 juta, Rp 15 juta dan sekarang Rp 17 juta.
“Berdasarkan rumusan formulasi yang ditetapkan zaman ketua pak IIs Krisnandar dan Hendra Nirmala ini, anggota yang purna akan mendapatkan kadeudeuh sebesar Rp 17 juta,” ujarnya.
Namun, lanjut Hilmi, angka Rp 17 juta tersebut harus dipertimbangka untuk kedepannya. Pasalnya masih banyak anggota yang masa kerjanya masih lebih dari 20 tahun lagi.
“Tetapi saya mengingatkan, yang melakukan iuran tidak hanya yang sekarang bekerja mendekati masa pensiun, akan tetapi ada anggota yang pensiunnya masih 20 tahun lebih. Sehingga harus dipertimbangkan apakah Rp 17 juta ini akan tetap sampai dengan 20 tahun kemudian dan itu kan harus dipertimbangkan,” pintanya.(Junaedi)