CirebonRaya

DLH Kabupaten Cirebon Bakal Buat Taman Kehati di Batu Baok Sumber

Jadi Kawasan Vegetasi Asli, Edukasi dan Ekowisata

kacenews.id-CIREBON-Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon akan mewujudkan taman keanekaragaman hayati atau Taman Kehati di daerah Batu Baok Kelurahan Tukmudal Kecamatan Sumber.
Taman Kehati ini, selain untuk paru-paru kota Sumber. Juga memberikan edukasi bagi masyarakat sebagai laboratorium hidup untuk dapat mengenal dan mempelajari lebih dalam berbagai vegetasi tamanan yang terdapat di dalamnya.
“Ketersediaan taman kehati di tengah perkotaan sudah barang tentu menjadi paru-paru kota yang indah dan sehat bagi masyarakat di kota itu,” kata Kepala DLH Kabupaten Cirebon, Iwan Ridwan Hardiawan.
Menurut Iwan sapaan akrabnya, Taman Kehati juga lebih kepada konservasi, khususnya untuk vegetasi yang asli Kabupaten Cirebon. “Di dalam taman kehati nantinya konsep nya ada kawasan vegetasi asli, kawasan untuk edukasi termasuk ekowisata dengan luas lahannya 10,5 hektare,” jelasny.
Taman kehati sendiri, kata Iwan, sudah dirintis sejak tahun 2022 lalu. Tahapannya, pertama pihaknya sudah meminta ke BKAD untuk menyerahkan aset Batu Baok kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk dijadikan taman Kahati.
“Langkah yang sudah dilakukan oleh kita adalah kita sudah membuat DED infrastruktur, DED vegetasi. Sebetulnya tinggal langkah berikutnya, hanya memang kebutuhan anggarannya sangat besar di angka Rp 40 miliar an,” kata Iwan.
Iebih lanjut, kata Iwan, sejak tahun lalu pihaknya sudah mengajukan ke provinsi yaitu tepatnya tahun kemarin tidak terakomodir. Tahun ini juga, di forum SKPD di Provinsi Jawa Barat ternyata menu untuk taman kahati tahun ini tidak ada. “Mudah-mudahan tahun 2025 ya. Kita tetap usulkan,” kata Iwan.
Pihaknya sudah menginventarisir nama-nama tanaman yang bakal di tanam di Batu Baok Kecamatan Sumber. Seperti tanaman pelindung, tanaman local dan tanaman endemik Kabupaten Cirebon. Sejumlah nama bibit pohon lokal yang sudah diinventarisir untuk ditanam di Batu Baok Sumber yakni Beringin, Pinang, Gintung, Kenanga, Gebang, Ambit, Kroya, Mundu, Melinjo, Waru, Cempaka, Gempol, Cangkuang, Picung, Kedawung, Kemlaka, Turi, Kedondong.
“Kemudian, Kepuh, Asam Jawa, Winong, Lerak, Durian, Keruing Gunung, Limus, Gandaria, Kayu Manis, Wuni, Bambu Betun, Bambu Wuluh, Bambu Mayan, Bambu Hitam, Bambu Emprit, Bambu Putih, Bambu Petung dan Bambu Jalu,” katanya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button