Ayumajakuning

Berpotensi Timbulkan KKM, Ancaman Masuknya Penyakit Baru Perlu Dideteksi Dini

 

 

kacenews.id-MAJALENGKA-Ancaman masuknya penyakit-penyakit baru ke Indonesia dan kejadian yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKM-MD) memerlukan deteksi dini dan respon cepat.

Related Articles

Upaya itu dilakukan di pintu masuk negara dan di lingkungan masyarakat (wilayah) serta adanya dukungan legalitas.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melaksanakan pertemuan penyusunan dokumen rencana kontinjensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat, di sebuah hotel di Kertajati, Jumat (16/2/2024 ).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Rochady Hendra Setia Wibawa mengungkapkan kegiatan ini dilaksanakan agar bisa menghasilkan rencana kontijensi di wilayah, sebagai bentuk kesiapsiagaan dan penanggulangan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya kedaruratan kesehatan masyarakat.

“Kegiatan ini  diikuti 30 peserta dari seluruh lintas sektoral dan lintas program terkait,” ujarnya.

Menurutnya, dalam upaya deteksi dan respon kejadian PHEIC diperlukan adanya jejaring kerja sama dan kemitraan yang kuat antara pintu masuk negara yakni pelabuhan, bandar udara, dan Pos Lintas Batas Darat Negara ((PLBDN) dengan wilayah.Sehingga penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di pintu masuk negara harus berjalan dengan optimal.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Majalengka H Eman Suherman, menyambut baik adanya kegiatan ini. Apalagi Kabupaten Majalengka memiliki Bandara Internasional Kertajati  serta akses keluar masuk Tol Cipali dan Cisumdawu.

“Kegiatan deteksi dan respon kejadian di wilayah yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan pintu masuk akses tersebut, akan mengurangi potensi dampak terhadap kesehatan dan mencegah kejadian tersebut. Sehingga kedaruratan kesehatan masyarakat skala wilayah, nasional dan internasional (PHEIC) bisa diminimalisir,” katanya.

Ia berharap peserta pertemuan segera melakukan tindak lanjut atas hasil penyusunan dokumen rencana kontijensi. Sehingga pencegahan masuknya penyakit – penyakit baru ke Kabupaten Majalengka bisa diatasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, Agus Susanto, menyebutkan yang harus dikembangkan adalah pendekatan pengendalian penyakit dan ancaman terhadap kesehatan masyarakat dilakukan di sumbernya.

Sehingga Kementerian kesehatan mengembangkan sistem yang mampu mendeteksi secara cepat suatu kejadian bencana kesehatan secara gelobal.

“Kegiatan deteksi dan respon kejadian di wilayah yang terintegrasi dan terkoordinasi dengan pintu masuk fasilitas penting akan mengurangi potensi dampak dari masuknya penyakit yang cepat menular,” tuturnya.(Tati)

 

 

 

Related Articles

Back to top button