CirebonRaya

Kasus Pembacokan di Kantor Koperasi BMI Kabupaten Cirebon, Satu Orang Meninggal Dunia

Sempat Jalani Perawatan di RSUD Arjawinangun

kacenews.id-CIREBON-Kasus pembacokan yang dilakukan oleh RS (23 tahun), seorang office boy (OB) yang bekerja di Kantor Koperasi BMI di Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon menelan korban jiwa.
Seorang karyawan koperasi bernama Jessica Shintia merupakan salah satu korban pembacokan, meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun akibat luka serius.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni melalui Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Hario Prasetyo Seno mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa salah satu korban pembacokan yang dilakukan oleh seorang OB meninggal dunia.
“Tadi malam mendapatkan informasi dari RSUD Arjawinangun pukul 21.30 WIB korban meninggal dunia, inisial J perempuan yang merupan karyawan,” katanya, Selasa (30/1/2024).
Ia menjelaskan Satreakrim Polresta Cirebon susah meminta keterangan sejumlah saksi kasus pembacokan yang dilakukan oleh RS yang merupakan OB di kantor koperasi tersebut.
“Saat ini kita masi pemeriksaan terhadap saksi-saksi, sudah sembilan saksi dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Seno menerangkan, untuk korban luka ringan sudah diperbolehlan pulang dari RSUD Arjawinangun. “Ada empat korban pembacokoan, satu meninggal, satu lagi masih dirawat berinisil H, dan dua korban lagi sudah pulang karena luka ringan, bahkan satunya sudah memeberikan kesaksian ke penyidik,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya seorang office boy (OB) yang bekerja di kantor Koperasi BMI di Desa Kebonturi Kecamatan Arjawinangun tega melakukan penganiayaan kepada para pekerja lainnya. Penganiayaan sendiri terjadi pada Senin (29/2/2024) pagi sekitar pukul 06.54 WIB.
Pelaku juga nekat menyekap sembilan orang karyawan koperasi tempatnya bekerja di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun. Mirisnya, pria berinisial RS (23 tahun) hendak membunuh karyawan tersebut dengan sebilah senjata tajam (sajam) jenis parang.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa terjadi pada Senin pagi (29/1/2024) sekitar pukul 06.54 WIB itu oleh pelaku sudah direncanakan dengan menyiapkan sajam yang biasa digunakan petani.
Waktu itu, semua korban tidak menaruh curiga. Mereka melakukan aktivitas seperti biasanya, yakni hendak rapat pagi dan menunggu kepala cabang, yang ada di kamar mandi. Tanpa sepengetahuan para korban, pelaku mengunci kantor koperasi tersebut dari dalam, dengan maksud agar tidak ada korban yang keluar dari kantor.
Pelaku kemudian menghampiri kepala cabang yang keluar dari kamar mandi. Ia langsung membacokan parang tersebut ke kepala cabang.
“Penganiayaan percobaan pembunuhan terhadap kepala cabang oleh OB. Motif diduga balas dendam,” kata pria berinisial SP, yang merupakan manager koperasi tersebut.
SP pun menceritakan dengan situasi yang ramai, pelaku membabibuta membacok orang yang ada di tempat. Bahkan korban lainnya, hendak keluar meminta pertolongan. Namun, kunci kantor koperasi tersebut ternyata sudah dikunci oleh pelaku dari dalam. “Kunci dari dalam. Pelaku satu orang dan karyawan di dalam sembilan orang,” jelasnya.
Selain itu, karyawan lain berusaha melakukan perlawanan, dengan mengamankan pelaku. Karena itu, tiga karyawan lainnya mengalami luka-luka.
“Korban ada empat orang. Karyawan semua, kepala cabang dan staf. Selebihnya memisahkan dan mengamankan pelaku,” ujarnya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button