CirebonRaya

Banjir di Gegesik Kabupaten Cirebon, Ratusan Hektare Areal Sawah dan Gedung Sekolah Terendam Banjir

Akses Jalan Provinsi Terputus

kacenews.id-GEGESIK- Wilayah Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon kembali diterjang banjir. Banjir yang melanda daerah tersebut terjadi pada Senin (24/2/2025) malam. Namun, hingga Selasa (25/2/2025) pagi, air masih merendam terutama di ruas jalan Arjawinangun-Gegesik serta permukiman warga.

Sedangkan ketinggian air yang merendam ruas jalan provinsi tersebut masih di kisaran 60 centimeter. Banjir yang disebut-sebut paling parah ini kembali merendam lahan persawahan serta SDN 1 Bayalangu Kidul. Sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut terpaksa diliburkan.

Kuwu Bayalangu Kidul, Sugiharto menjelaskan, banjir kali ini lebih parah jika dibandingkan dengan banjir yang terjadi pada Januari lalu.

Menurutnya, penyebab banjir kali ini masih sama dengan banjir sebelumnya, yakni akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama di wilayah selatan atau wilayah hulu.

“Hujan yang semakin lebat di wilayah selatan seperti Arjawinangun sampai Kebonturi ini imbasnya ke kita. Sekarang banjir lebih besar, lebih parah,” ujar Sugiharto.

Sugiharto mengatakan, banjir yang merendam ruas jalan Arjawinangun-Gegesik telah menyebabkan arus kendaraan terganggu. Tidak sedikit kendaraan roda dua yang nekat menerobos banjir, harus mengalami mati mesin alias mogok.

“Aktifitas warga terganggu, banyak warga yang balik lagi tidak jadi berangkat kerja,” kata Sugiharto.

Selain merendam ruas jalan provinsi tersebut, kata kuwu, banjir juga merendam sekolah, lahan persawahan dan sebagian permukiman warga. Ia menjelaskan, pihak sekolah terpaksa meliburkan KBM hingga waktu yang belum ditentukan.

Menurutnya, lahan persawahan di Desa Bayalangu Kidul yang terendam banjir mencapai sekitar 100 hektare. Jika dalam tiga sampai empat hari banjir belum surut, tanaman padi yang baru berumur satu bulan akan membusuk, sehingga para petani harus melakukan tanam ulang.

“Banjir sudah dari dulu tapi tidak begitu besar, sekarang ini banjir semakin besar karena kita belum bisa melakukan normalisasi di saluran buang. Untuk sawah yang terendam, bisa jadi gagal tanam kalau banjir tidak surut dalam 3 sampai 4 hari nanti,” ungkapnya.(Junaedi)

Related Articles

Back to top button