Ayumajakuning

Banjir Bandang di Cimahi Kuningan, Ratusan Ekor Ayam Hanyut Terbawa Arus Sungai

kacenews.id-KUNINGAN-Bencana menakutkan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan atau tepatnya di
Dusun 1 RT 001 dan 002 RW 001 serta Dusun 2 RT 15, 16, 17, 18 dan 19 RW 002, Desa Cimahi, Kecamatan Cimahi karena banjir bandang melanda daerah setempat, Senin, (24/2/2025).

Air menerobos ke perumahan warga. Tidak ada korban jiwa, sebanyak 300 ekor ayam dilaporkan terseret arus banjir bandang, kemudian lahan pertanian pun tergenang.

Informasi yang dihimpun Kabar Cirebon, banjir bandang diakibatkan oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mulai pukul 13.30 WIB-16.00 WIB atau sekitar 2,5 jam.

Hal itu menyebabkan debit air Sungai Cipaku dan Sungai Cicadas daerah setempat mengalami peningkatan sehingga meluap sekaligus membanjiri pemukiman penduduk.

“Banjir bandang tersebut berlangsung sekitar 2,5 jam tapi kami mendapatkan laporan sekitar pukul 15.40 WIB,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana.

Meski tidak menelan korban jiwa tetapi bencana banjir tersebut menyebabkan sedikitnya
153 unit rumah penduduk yang dihuni 199 kepala keluarga (KK) atau 597 jiwa terendam banjir.

Begitu pula dengan lahan pertanian. Ditambah lagi, 300 ekor ayam terbawa banjir sehingga mengakibatkan kerugian secara materil. Sedangkan langkah-langkah yang dilakukan dalam menangani persoalan tersebut, aparat Desa Cimahi berkordinasi dengan pihak Kecamatan Cimahi, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan BPBD Kabupaten Kuningan.

BPBD Kabupaten Cirebon pun mengirimkan tim assessment dan tim penanganan ke lokasi bencana. Setelah banjir surut, aparat desa bersama warga,
TNI, Polri, petugas dari Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Damkar Satpol PP) dan
BPBD BPBD membersihkan material lumpur yang berada di jalan termasuk dalam rumah warga.

Sementara itu, seluruh warga Kabupaten Kuningan diimbau selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca ekstrim) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal serta angin kencang yang mengakibatkan banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan kerusakan lainnya.

Waspadai pula potensi sambaran petir dengan cara berlindung di tempat tertutup serta menghindari pohon dan tiang listrik yang berpotensi roboh, menghindari tempat tinggi dan terbuka, matikan alat komunikasi sementara waktu sekaligus menjaga jarak aman kalau berteduh di luar ruangan.

Khusus daerah bertopografi curam atau rawan longsor mesti tetap waspada terutama saat
terjadi hujan dengan intensitas ringan sampai sedang yang terjadi selama beberapa jam
berturut-turut. Khusus pada dataran rendah dan dekat aliran sungai harus mewaspadai genangan/banjir.

Disinggung antisipasi potensi banjir susulan, Indra Bayu Permana mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) karena perlu adanya mitigasi struktural pembangunan tanggul di titik potensi luapan air.(Yan)

Related Articles

Back to top button