Berhasil Lari dari China, Wanita asal Indramayu Selamat Jadi Korban Modus Pesanan Pengantin

kacenews.id-CIREBON-SUGI Purnamawati (32 tahun), wanita asal Desa Jambak Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu kini sudah pulang kembali di kampung halamannya.
Kepulangannya, berawal viralnya sebuah video berisikan seorang wanita menangis meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto di media sosial untuk segera dipulangkan dari negara China.
Dalam video tersebut, Sugi Purnamawati menjadi korban penjualan orang dan tertahan di negara China. Dia nekat pergi ke negara China karena
sebelum menikah diiming-imingi kesejahteraan kebutuhan keluarganya.
Namun kenyataannya, tak kunjung datang sesuai janji dari mantan suaminya. Bukan itu saja, dia juga mendapat perlakuan kurang baik oleh
suami sirinya itu.
Hingga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus pengantin pesanan asal china. Akhirnya, korban membuat rekaman video meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto agar dirinya diselamatkan dengan suara menangis.
Setelah rekaman video viral dia tiba di tanah air pada hari Minggu dini hari tadi kemarin dibantu dewan pimpinan nasional serikat buruh migran Indonesia (DPN-SBMI).
Sugi yang ditemui awak media pada Selasa (18/2/2025) di kediamannya mengatakan, dirinya menjadi korban TPPO dengan modus pengantin pesanan dengan asal China sebelumnya melakukan nikah siri di negara Indonesia.
Setelah itu, oleh samai sirinya diiming-imingi jaminan semua kebutuhan keluarga di Indramayu. Namun sesampainya di negara China, Sugi justru
diperlukan kurang baik, apa yang dijanjikan mantan suami sirinya tersebut tak sesuai apa yang diharapkannya.
“Saya akhirnya membuat video itu meminta pak Presiden Prabowo untuk membantu memulangkan ke
Indramayu,” kata dia.
Sementara itu, Akhmad Jaenuri ketua DPC serikat buruh migran Indonesia (SBMI) menuturkan, korban Sugi pada awal mula kenal dengan suami sirinya itu melalui di Tiktok dan kemudian korban di berangkat melalui agensi illegal dari daerah Singkawang Kalimantan.
“Korban TPPO dengan modus pengantin pesanan asal negeri China harus diusut tuntas. Dari
kasus ini kami meminta pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut dan menangkap serta mengadili para sindikat pengantin pesanan. Hal tersebut bertujuan agar kasus serupa tidak kembali terjadi terhadap perempuan asal Indonesia,” pintanya.(Ud)