Pj Bupati Cirebon Lakukan Sejumlah Gebrakan, Masih Banyak Potensi Besar Daerah Perlu Dioptimalkan

kacenews.id-CIREBON-Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyebut Kabupaten Cirebon memiliki banyak potensi yang sangat luar biasa. Selama sembilan bulan menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Cirebon, banyak gebrakan yang dilakukannya.
Mulai dari indeks pembangunan manusia (IPM), stunting, kemiskinan, pengangguran, layanan publik, investasi, pengelolaan sampah, penyelesaian tenaga honorer, perjanjian kerja sama daerah, infrastruktur dan normalisasi sungai dan tanggul.
Menurut Wahyu, dengan adanya lima pintu tol yang ada di Kabupaten Cirebon, potensi keragaman ekonomi dan yang lainnya harus terus bisa ditingkatkan, seperti potensi seni, budaya dan sebagainya.
“Jadi mudah-mudahan dengan semua potensi yang sangat luar biasa yang ada di Kabupaten Cirebon ini bisa lebih dioptimalkan di masa-masa yang akan datang,” katanya.
Namun, selama menjabat, dirinya tidak memungkiri banyak permasalahan di Kabupaten Cirebon yang belum terselesaikan. Sehingga dibutuhkan kerja sama semua pihak untuk penanganannya.
“Bagaimana kita mengantisipasi kejadian-kejadian banjir misalnya, itu bisa terurai, bisa terselesaikan dengan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan. Termasuk juga bagaimana pengelolaan sampah, misalnya itu juga bisa dilanjutkan terus supaya pengelolaan sampah betul-betul dikelola dan Insya Allah tahapan menuju itu terus dilakukan.Kemudian, permasalahan yang lainnya yang kita hadapi juga terkait dengan kemantapan jalan kita masih di 84,91 persen.Artinya masih ada area jalan yang masih rusak yang harus juga diselesaikan,” tuturnya.
Ia pun meyakini, di pemerintahan selanjutnya berbagai permasalahan yang ada di Kabupaten Cirebon bisa diselesaikan secara bertahap.
Disinggung soal persoalan yang signifikan sudah terselesaikan, Wahyu mengambarkan dari beberapa capaian seperti monitoring center for prevebtion (MCP) KPK posisi Kabupaten Cirebon di angka 93. Kemudian di Jawa Barat menempati peringkat keempat.
“Alhamdulillah nilai MPC KPK kita sekarang di 93. Posisi sebelumnya kita masih relatif cukup dibawah,” ujarnya.
Kemudian untuk penilaian dari Ombudsman mengalami kenaikan, yang sebelumnya di angka 84, kini sudah di 93.”itu juga proses untuk peningkatan (improvement) cukup tinggi. Dan nilainya juga bagus, ini merupakan capaian yang cukup baik,” katanya.
Sementara untuk, Kabupaten Cirebon berada di posisi lima termiskin di Jawa Barat, Wahyu menyebutkan banyak potensi yang bisa mengubah indikator kemiskinan yang disandang tersebut. Pasalnya Kabupaten Cirebon kini sudah memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Sehingga investasi bisa langsung digenjot.
“Artinya Pemkab Cirebon bisa melakukan promosi segalanya. Kalau misalnya investasi, kalau misalnya hitung-hitungannya,katakanlah dari Rp 1 triliun yang investasi itu bisa menghasilkan sekian banyak beberapa hitungan. Artinya itu bisa meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Selain itu pemberdayaan UMKM menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. “Bagaimana kita membantu mereka untuk memperkenalkan produk-produk mereka yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Kemudian bagaimana pemerintah daerah mampu memberdayakan para petani tebu dan padi. “Produksi tebu kita masih di kisaran dalam satu hektare itu sekitar 50 ton. Sementara di beberapa tempatnya lain ada yang sudah bisa sampai ke 100 ton. Sedangkan hasil gabah kita cukup banyak dengan 52 ribu hektare sawah, yang hasilnya sampai ratusan ribu ton. Jadi kalau misalnya kita bisa meningkatkan itu semua, maka ini juga bisa menubuhkan perekonomian kita,” tuturnya.(Junaedi)