Divonis Korupsi Kasus Pasar Cigasong, Dua Pejabat Majalengka Terancam Dipecat dari ASN

kacenews.id-MAJALENGKA-Dua orang pejabat di lingkungan Pemkab Majalengka yang terlibat dalam kasus korupsi Pasar Cigasong, Kabupaten Majalengka, terancam dinonaktifkan dari jabatan maupun statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) karena mendapatkan vonis lebih dari 2 tahun penjara.
Keduanya dinyatakan bersalah oleh vonis majelis hakim Tipikor, dan kasus hukumnya sudah dinyatakan inkrah karena tidak ada upaya banding.
Pejabat yang divonis yakni mantan Kepala BKPSDM, Irfan Nur Alam, dan Sekretaris Bapalibangda, Maya Andrianti.
Pj Bupati Majalengka, H. Dedi Supandi, mengatakan tidak berkomentar banyak, akan tetapi menurut Dedi, proses pemberhentian dari ASN itu mekanismenya cukup panjang, dan harus mendapatkan kajian dan pertimbangan teknis (pertek) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI.
Dan perlu dicatat, pemberhentian itu bukan kewenangan dari Pemkab Majalengka, tapi dari pemerintah pusat.
“Untuk teknisnya silakan konfirmasi ke BKSDM,”kata Dedi melalui pesan singkatnya.
Sementara itu, Plt Kepala BKPSDM, H. Gatot Sulaeman, menyatakan bahwa kedua pejabat Pemkab Majalengka itu sebelumnya sudah dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim Tipikor Bandung, atas penyalahgunaan wewenang dalam rencana pembangunan Pasar Cigasong. Namun demikian, untuk proses pemberhentian gaji saat ini sudah dilakukan kepada keduanya.
“Untuk surat resminya kami telah mengirim ke BKAD, setelah memastikan Bu Maya tak mengajukan banding, dan Pak Irfan mencabut gugatan bandingnya,”ujarnya.
Pindah Ke Lapas Sukamiskin
Terpisah, mantan Kepala BKPSDM Irfan Nur Alam saat ini telah dilimpahkan oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Barat ke Lapas Sukamiskin, Bandung setelah terdakwa mencabut gugatan bandingnya.
Kasipenkum Kejati Jabar, Nur Sricahyawijaya, menegaskan bahwa proses hukum telah inkrah untuk terdakwa INA, mengingat pencabutan gugatan banding oleh INA.
“Terdakwa INA tidak dieksekusi sendiri. Sebelumnya ada terdakwa AL, MA dan AN, yang lebih awal sudah dipindahkan ke Lapas Sukamiskin,”kata dia saat dikonfirmasi via ponselnya.(Jep)