Dinding Tembok Tiga Ruang Kelas MAN 2 Rajagaluh Majalengka Ambruk
Waspada Cuaca Ekstrem Masih Mengancam

kacenews.id-MAJALENGKA-Dinding tembok tiga ruang kelas Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Rajagaluh ambruk setelah diterjang banjir akibat luapan air dari sekitar sekolah, usai hujan deras yang terus menerus pada Minggu (9/2/2025) sore hingga malam hari.
Kondisi tiga ruang kelas hancur bersama sejumlah fasilitas belajar. Akibat luapan air dari saluran air yang berada di seberang sekolah, dengan ketinggian air di dalam kelas mencapai sekitar 50 cm.
Kursi dan meja belajar berantakan tersapu banjir, sebagian tertimpa material bangunan dinding tembok yang roboh serta terhantam pagar sekolah yang juga jebol.
Kepala MAN 2 Rajagaluh, Yayan Ristaman, mengungkapkan banjir yang menimpa sekolahnya diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, setelah hujan cukup deras mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari hingga malam. Banjir tersebut merobohkan dinding bangunan tiga ruang kelas sepuluh dan menggenangi ruang kelas lainnya yang berdekatan.
“Baru sekarang terjadi banjir separah ini, sebelumnya paling banjir hanya menggenangi pekarangan sekolah,” katanya.
Ia mengaku saat kejadian langsung mendapat laporan dari penjaga sekolah, dan berusaha meninjau namun tidak bisa berbuat banyak. Karena di jalan raya depan sekolah pun banjir cukup deras dan tinggi airnya masuk ke kawasan sekolah.
Ketiga ruang kelas yang dihantam banjir menurutnya tidak mungkin bisa dipergunakan lagi, untuk sementara tiga rombel kelas sepuluh belajar daring hingga mempersiapkan ruang kelas untuk KBM di tempat lain.
“Rencananya untuk KBM nanti akan memanfaatkan laboratorium, ruang perpustakaan serta ada satu ruang kelas yang kosong. Untuk mempersiapkan KBM sekarang semua siswa dan guru sementara kerja bakti membersihkan material bangunan dan lumpur serta mempersiapkan ruang belajar mengangkut meja kursi yang masih bisa dimanfaatkan,” tuturnya.
Ayu salah seorang siswa yang tengah membersihkan lumpur bersama sejumlah temannya berharap gedung sekolahnya segera diperbaiki, agar bisa kembali belajar dengan nyaman.
Sementara itu, banjir bandang juga terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Sindangwangi, yang mengakibatkan terputusnya jalan di Desa Jerukleueut serta tertimbunnya saluran air Talaga Herang daerah irigasi Talaga Herang yang mengairi areal sawah seluas 67 hektare.
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Majalengka Agus Tamim menyampaikan, saluran air yang tertimbun longsor segera diperbaiki. Kemudian jalan yang terputus juga telah dilakukan asesmen untuk mengkaji apa yang dibutuhkan sebagai langkah penanganan.
Ia menyebutkan, ruas jalan yang terputus tersebut adalah jalan penghubung antar desa menuju Desa Bantaragung, Sindangwangi dan ke Desa Lengkong.
“Penanganan kami lakukan secepatnya agar tidak menganggu arus lalu lintas warga,” ujarnya.
Bupati terpilih Eman Suherman yang meninjau langsung sejumlah lokasi bencana alam yang terdampak banjir mengemukakan, perlunya penanganan bencana secepatnya, untuk perbaikan saluran irigasi yang tertimbun longsor dan jalan yang longsor akibat derasnya air. Agar pengairan ke areal sawah tidak terganggu dan akses jalan yang lalu lintas hariannya cukup tinggi.
“Longsornya jalan ini akibat luapasan saluran irigasi yang berada di samping jalan. Ini saluran irigasi terlebih dulu tertutup longsor kemudian airnya meluap merusak jalan hingga jalan juga ikut longsor, karena di bagian samping jalan tebing,” katanya.
Menurutnya, harus segera lakukan penanganan darurat, agar akses jalan bisa terbuka. Karena jika dibiarkan tidak akan bisa dilalui kendaraan termasuk sepeda motor.
“Kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak kondisi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini,”katanya.(Ta)