Ayumajakuning

BMKG Kaluarkan Peringatan Dini, Waspada Potensi Banjir Landa Pesisir

kacenews.id-MAJALENGKA-Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi banjir persisir seluruh Indonesia. Peringatan berstatus waspada itu berlaku untuk periode 7-28 Februari 2025.

BMKG menyebut potensi banjir di wilayah pesisir terjadi hampir di seluruh Indonesia. Kondisi itu dipicu adanya beberapa fenomena alam diantaranya adalah bulan purnama.

Fenomena tersebut diperkirakan terjadi 12 Februari 2025 dan akan memicu peningkatan ketinggian air laut sampai batas maksimum.

Berdasarkan data level water dan prediksi pasang surut, BMKG menulis potensi banjir persisir atau lazim disebut rob akan menerjang sejumlah wilayah.

Beberapa wilayah pesisir itu antara lain Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Banten sampai sejumlah daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Papua bagian selatan.

Untuk wilayah Jawa Barat, BMKG menetapkan empat daerah berpotensi terjadi banjir rob. Kondisi itu diperkirakan akan berlangsung mulai tanggal 7 sampai akhir bulan Februari ini. Keempat daerah itu seluruhnya berada di wilayah pesisir pantai utara.

Adapun keempat daerah itu yakni Bekasi, Karawang, Subang dan Indramayu. Namun begitu, potensi banjir rob bisa meluas hingga ke daerah pesisir utara Cirebon.

“Masyarakat diimbau agar selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dari dampak maksimum pasang air laut serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG,” tulis BMKG dalam edaran yang diterima Kabar-Cirebon pada Jumat, 7 Februari 2025.

Dalam perkembangan yang sama, banjir rob di Kabu Indramayu masih menyergap wilayah Kecamatan Kandanghaur. Desa Eretan Kulon, Eretan Wetan dan Kertawinangun menjadi wilayah yang paling terdampak.

Ratusan rumah terendam serta belasan lainnya mengalami kerusakan. Tingginya air pasang bahkan sempat menerabas hingga jalur utama pantura. Ratusan orang pun sempat mengungsi.

Tak hanya rob, banjir juga merendam rumah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Indramayu. Banjir di permukiman itu disebabkan tingginya intensitas hujan serta adanya luapan air sungai dan irigasi. Wilayah permukiman yang terdampak banjir itu antara lain di Kecamatan Sindang dan Indramayu. Dua kecamatan tersebut dilintasi sungai besar yakni Sungai Cimanuk.(CR/Pih)

Related Articles

Back to top button