153 Siswa SMAN 7 Cirebon Terancam Tak Bisa Mengikuti SNPMB,Dedi Mulyadi: Masalah Ini Harus Bisa Diselesaikan

kacenews.id-CIREBON-Secara mendadak, Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih, Dedi Mulyadi mengejutkan pihak SMA Negeri 7 Cirebon pada Jumat, 7 Februari 2025.
Kedatangannya ke SMAN 7 Cirebon dengan mengenakan pakaian serba putih dan ikat kepala ciri khas pria yang akrab disapa KDM ini, bukan tanpa sebab.
Ia ingin permasalahan di sekolah tersebut terkait kegagalan pendaftaran Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) siswa kelas XII untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang mengakibatkan sekitar
153 Siswa Terancam Tidak Bisa Mengikuti SNPMB,Dedi Mulyadi: Masalah Ini Harus Bisa Diselesaikan
seleksi masuk perguruan tinggi negeri lewat jalur prestasi dapat terselesaikan.
“Agar seluruh masyarakat, orang tua tidak mengalami kecemasan dan siswa bisa berkuliah di perguruan tinggi negeri melalui jalur prestasi,” ujar KDM.
Dalam kunjungannya, KDM pun berdialog dengan para siswa khusunya kelas XII yang tengah berada di kelas untuk memberikan support kepada mereka.
“Saya kesini mau bantu kalian (siswa) agar bisa ikut SNBP, jangan khawatir,” ucap KDM.
Setelah berdialog dengan siswa, KDM bergegas menemui para guru disana. Termasuk operator panitia Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
“Kendala-kendalanya segera kita atasi. Saya juga mendukung honor bagi para petugas operator, saya minta jumlahnya ditambah menjadi lima orang. Selain itu, saya akan berkomunikasi dengan Kementerian Pendidikan agar portalnya segera dibuka,” tegas KDM.
Terkait sanksi bagi sekolah, menurut KDM, akan melihat penyebabnya terlebih dahulu.
“Kalau ini akibat kelalaian atau kesengajaan, pasti ada sanksi sesuai ketentuan kepegawaian. Tapi kalau masalahnya ada pada sistem, misalnya jaringan kurang atau tenaga administrasi kurang, berarti itu tanggung jawab pemerintah,” tuturnya.
Diketahui di hari sebelumnya, setelah SMAN 7 Cirebon hadir dalam pemanggilan DPRD Kota Cirebon, DPRD menilai sekolah lalai.
Sementara itu Kepala SMAN 7 Cirebon, Iman Setiawan mengungkapkan, atas nama pribadi dan pimpinan, pihaknya bertanggung jawab secara pribadi. Sanksi apa pun ia akan menerima, karena ia mengakui bahwa ini kelalaiannya.
“Kami menerima, kami menyatakan ini kelalaian kami. Jangan menyalahkan anak buah saya,” ungkapnya.(Jak)