Soal Stadion Bima Kota Cirebon, DPRD Minta Dispora Batalkan Kerja Sama dengan Bina Sentra

kacenews.id-CIREBON-DPRD Kota Cirebon mengundang Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD), Inspektorat dan Kabid BMD Kota Cirebon membahas polemik pengelolaan Stadion Bima dalam Rapat kerja bersama di ruang Griya Sawala DPRD Kota Cirebon, Rabu (5/2/2025).
Dalam rapat ini, seluruh komisi yakni Komisi I, II dan III DPRD meminta Dispora untuk membatalkan kerjasama dengan Bina Sentra Football Academy karena terdapat maladministrasi dalam kerjasama tersebut. Diketahui, sewa Bina Sentra Football Academy di Stadion Bima hanya Rp 50 juta.
Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistyo menegaskan, hasil rapat ini memutuskan agar perjanjian kerjasama dengan Bina Sentra Football Academy dibatalkan dan dikembalikan ke nol.
“Apa yang sudah terjadi, kami menilai. Kesimpulan kami, batalkan semua proses yang terjadi dan juga dimulai dari nol jika ingin membuat perjanjian baru,” ujar Andrie.
Ia pun meminta Dispora untuk membuat perjanjian yang baru namun harus melalui prosedur yang benar. “Harus baik secara prosedur secara keseluruhan. Itu harus dilakukan,” katanya.
Kemudian, keputusan yang lainnya yaitu review ulang sarana olahraga dan perjanjiannya dengan pihak lain.
“Karena memang jadi kesepakatan bersama 5 tahun ke depan, miliki kesepakatan bersama untuk mengejar PAD. Mudah mudahan dengan kesepakatan untuk meningkatkan PAD,” ujarnya.
Dalam rapat kerja ini, DPRD Kota Cirebon meminta penjelasan dari Dispora Kota Cirebon mengenai pengelolaan Stadion Bima. Hadir Pj Sekda Kota Cirebon, Iing Daiman, Kepala Dispora Kota Cirebon, Irawan Wahyono, Kepala BPKPD Kota Cirebon, Mastara dan sejumlah pihak lainya.
Kepala Dispora Kota Cirebon, Irawan Wahyono dengan tegas mengatakan siap bertanggung jawab jika ada kesalahan dalam proses sewa Stadion Bima. Ia juga meminta maaf atas viralnya Stadion Bima saat ini.
“Angka 50 juta, apa yang saya lakukan, saya tidak akan menarik siapa- siapa, saya siap bertanggungjawab kalau memang ditemukan kesalahan. Saya juga mohon maaf lahir batin,” kata Irawan setelah dipersilakan menjelaskan kronologis sewa Stadion Bima oleh DPRD Kota Cirebon dan juga Pj Sekda Kota Cirebon.
Dalam kesempatan itu, Irawan Wahyono menjelaskan kronologis polemik Stadion Bima antara Dispora dan Bina Sentra Football Academy.
Irawan menceritakan soal sewa Stadion Bima berawal dari Bina Sentra yang akan menggunakan Stadion Bima untuk digunakan sebagai festival sepakbola.
Saat itu pula, Irawan mengatakan jika pihak Bina Sentra ingin menggunakan Stadion Bima, maka harus ada retribusi dan harus berani memperbaiki keadaan Stadion Bima, baik rumput, tribun penonton atau yang lainya.
Menurutnya, pihak Bina Sentra terlihat menyanggupi apa yang disampaikan olehnya. Saat itu, dirinya menugaskan Sekretaris Dispora untuk melakukan komunikasi dan konsultasi ke stakeholder terkait.
Setelah melakukan konsultasi, Dispora pun melakukan studi tiru ke stadion di Probolinggo. Sebab, model stadion di Probolinggo sama dengan Stadion Bima yang butuh banyak perhatian dan dilakukan perbaikan.
“Saat itu, kami ke Probolinggo kemudian belajar ke Manahan dan ke Jogja. Probolinggo dan Bima sama harus mendapatkan perbaikan. Setelah itu, cita cita Bina Sentra membangun akademi football dari berbagai usia,” jelasnya.
Dengan kata lain, kata Irawan, Bina Sentra juga akan melakukan promosi sehingga bisa menjadi home base liga utama.
Menurutnya, atas dasar pandangan tersebut, pihaknya tertarik melakukan kerjasama karena terkait masa depan. Setelah itu, kata Irawan, Ia mengambil keputusan untuk mempersilahlkan Stadion Bima ini digunakan dengan membayar retribusi dan memperbaiki fisik Stadion Bima.
“Kami di super visi oleh PSSI dengan banyak catatan, di antaranya harus distandarkan rumputnya sehingga perlu adanya perbaikan Sadion Bima,” katanya.
Ke depannya, kata Irawan, setiap pertandingan akan ada bagi hasil penjualan tiket, 50 persen PAD, 50 persen vendor.
Irawan menegaskan yang membuat dirinya semangat adalah tidak boleh menghambat investasi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf mengatakan, apa yang telah dilakukan oleh Dispora kurang tepat. Namun, Yusuf juga mengapresiasi apa yang telah diajukan oleh Dispora.
Menurutnya, kondisi Stadion Bima saat ini jauh dari apa yang diharapkan. Pihaknya tidak menginginkan agar kejadian ini seperti pagar laut, yang dilakukan sekat dan kondisi yang tidak nyaman.
“Bagaimana pihak ketiga mau mengelola kalau kondisinya seperti itu. Saya mau tanya, setelah dihibahkan oleh Pertamina, sudah diurus belum surat-suratnya. Jangan-jangan, pihak ketiga yang mau berinvestasi di situ tidak mau karena tidak memenuhi syarat. Jadi, ini harus ada grand desain. Selaku Komisi III, terkait persoalan ini sepakat mekanismenya salah, dibatalkan saja. Kalau yang mau, ayo grand desainnya seperti apa nanti dibahas,” kata dia.(Cimot)