Pendidikan

Dianggap Gagal Menyelesaikan Pendaftaran Akun SNPMB, SMAN 7 Cirebon Dihujani Protes Siswa dan Orang Tua

kacenews.id-CIREBON-Ratusan siswa kelas XII SMA Negeri 7 Cirebon menggelar aksi protes di halaman sekolah setempat, Senin (3/1/2025).

Bersama sejumlah orang tua, mereka menyampaikan kekecewaan terhadap pihak sekolah yang diduga gagal menyelesaikan pendaftaran akun sekolah Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) siswa untuk mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025.

Tak sedikit, sembari menangis para siswi merasa kecewa dengan kegagalan mereka ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi khususnya negeri.

Salah satu orang tua siswa, Aris menyebut, kegagalan pendaftaran akun sekolah membuat masa depan anak mereka menjadi tidak pasti.

“Ya, kami datang ke sekolah untuk menyuarakan aspirasi-aspirasi anak yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi yang diinginkan. Tapi, dengan kondisi seperti ini (pihak sekolah yang tidak menyelesaikan pendaftaran anak yang eligible), ini membuat kami resah,” ujarnya.

Menurutnya, para siswa sudah mendapatkan informasi sejak Jumat lalu bahwa mereka tidak bisa mendaftarkan diri ke perguruan tinggi melalui jalur prestasi karena administrasi sekolah belum selesai di Kemendikbud.

“Kami sekarang galau, apakah anak kami bisa atau tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dengan jalur SNBP. Ini tandanya ada keteledoran, eligible gagal dianter katanya oleh pihak sekolah,” ucapnya.

Selain itu, bahwa batas akhir pendaftaran akun sekolah yang sebelumnya dijadwalkan pada 31 Januari 2025 telah diperpanjang hingga 2 Februari 2025 pukul 15.00 WIB. Namun, hingga batas waktu tersebut, status SMAN 7 Cirebon masih tercatat “Tidak Selesai”.

“Kita cek, ternyata benar masih belum selesai, bahkan hari ini, tulisannya SMAN 7 Cirebon ‘Tidak Selesai’. Nah, ini yang jadi bahan pertanyaan kami, kenapa bisa seperti itu?,” tuturnya.

Dalam pertemuan dengan pihak sekolah, Staf Kesiswaan SMAN 7 Cirebon, Rachma Sari mengakui adanya kelalaian administrasi. Menurutnya, keterlambatan ini terjadi karena perubahan data siswa, terutama yang berasal dari jurusan IPS, yang menghambat proses pendaftaran.

“Kami ingin menyelesaikan data siswa yang mengundurkan diri, sekitar 30 orang dari jurusan IPS. Hal ini membuat proses finalisasi data tertunda. Kami sudah mencoba menghubungi pihak SNPMB setelah batas waktu pendaftaran, tapi ternyata sudah ditutup,” jelas Rachma.

Meski pihak sekolah mengklaim telah berupaya mencari solusi dengan menghubungi call center SNPMB dan mengirim perwakilan ke Jakarta, jawaban yang diberikan tidak memuaskan para siswa.

Pasalnya, belum ada kepastian apakah mereka masih memiliki kesempatan untuk mengikuti seleksi tersebut. Ketidakpuasan semakin memuncak setelah pertemuan tersebut tidak menghasilkan solusi konkret.

Salah satu siswa kelas XII yang tak mau disebutkan namanya, mengaku sangat kecewa karena tidak bisa mengikuti SNPMB.

“Udah capek-capek belajar malah tidak bisa ikut (SNPMB). Kami sangat kecewa,” ungkapnya.

Sementara itu Kepala SMAN 7 Cirebon, Iman Setiawan menuturkan, masalah ini terjadi karena adanya keterlambatan dalam finalisasi data akibat berbagai kendala teknis.

Seluruh nilai rapor siswa, sebenarnya telah masuk dalam sistem, namun kemungkinan faktor cuaca serta masalah teknis lainnya menyebabkan pendaftaran gagal diproses tepat waktu.

“Sejak Minggu pagi kami sudah mencoba kembali mengakses sistem, namun hingga tadi malam belum ada jawaban dari panitia SNPMB. Kami juga sudah mengirim perwakilan ke Jakarta untuk mencari solusi langsung dari pihak terkait,” tuturnya.(Jak)

Pointer
Aksi Protes Siswa dan Orang Tua:
Ratusan siswa kelas XII SMA Negeri 7 Cirebon melakukan aksi protes terkait kegagalan pendaftaran akun sekolah untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Kekecewaan Mendalam: Banyak siswa merasa kecewa karena gagal melanjutkan ke perguruan tinggi negeri, meskipun mereka sudah mempersiapkan diri dengan baik.
Penyebab Kegagalan: Pihak sekolah mengakui adanya kelalaian administrasi, terutama terkait perubahan data siswa dan proses finalisasi yang tertunda.
Ketidakpastian Masa Depan: Orang tua dan siswa merasa cemas karena tidak ada kepastian apakah mereka masih memiliki kesempatan mengikuti SNBP, meski pihak sekolah berusaha mencari solusi.
Pernyataan Pihak Sekolah: Kepala sekolah menjelaskan bahwa masalah ini disebabkan oleh faktor teknis dan cuaca yang menghambat proses pendaftaran yang tepat waktu.
Proses yang Tidak Memadai: Meskipun pihak sekolah mengirimkan perwakilan ke Jakarta dan berusaha menghubungi pihak SNPMB, hasil yang didapatkan tidak memadai, meninggalkan rasa kecewa yang mendalam pada siswa dan orang tua.

Back to top button