Sejumlah Pengguna Kendaraan di Jatiwangi–Ligung Keluhkan Kondisi Jalan Berlubang
Potret Buram Kabupaten Majalengla

kacenews.id-MAJALENGKA-Sejumlah pengguna jalan di ruas jalan antar kecamatan, Jatiwangi – Ligung, Kabupaten Majalengka mengeluhkan kondisi jalan berlubang, yang pada saat hujan turun lubang tertutup air sehingga pengguna jalan kerap terjebak masuk lubang jalan. Karenanya, para pengguna kendaraan harus ekstra hati – hati ketika melintas di ruas jalan tersebut, terutama saat hujan turun.
Menurut keterangan Inin Nastain asal Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, dan Jubaedi warga Majasari, kecamatan Ligung, kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung cukup lama dan memasuki musim penghujan kerusakan semakin parah.
Lebar lubang semakin membesar, demikian juga kedalaman lubangnya, jika sebelum musim penghujan lubang hanya 30 cm dengan kedalaman 10 cm, kini lubang mencapai 50 cm dengan kedalaman ada yang mencapai 20 cm. “Nya dipelakan mah bisa lah,” katanya.
Selain akibat hujan, kerusakan juga diperparah dengan banyaknya kendaraan besar pengangkut barang dari sejumlah pabrik yang nyaris tidak mengenal waktu, siang ataupun malam hari.
“Sekarang musim penghujan semakin parah, lubang jalan semakin besar dan bertambah banyak,” ungkap Inin. Kerusakan yang paling parah menurut Inin dan Jubaedi adalah antara Jatiwangi hingga Lanud Sugiri Sukani, setelah itu kerusakan tidak terlalu parah dan berbelok masuk Desa Buntu Kembali rusak.
“Kalau dari pertigaan hingga ke Ligung jalan di beton sehingga tidak berlubang seperti Jatiwangi – Lanud,” ungkap Jubaedi.
Kerusakan jalan juga terdapat di bundaran Tugu Kecap di Kelurahan Tonjong, Kecamatan Majalengka. Untuk menghindari terjadi kecelakaan, salah seorang warga berupaya memasang rambu – rambu dengan penyimpan kursi kayu ditutup baliho agar pengendara terhindar dari lubang jalan.
Lubang yang hampir setengah badan jalan dengan kedalaman sekitar 35 cm ini saat hujan turun tertutup genangan air. Sedangkan di bundaran lampu merah tersebut kendaraan kerap antri karena pertemuan dari berbagai arah.
Pada Minggu siang, dua lubang yang masing – masing berdiameter 1 m ditutup menggunakan puing -puing bangunan dan batu bata serta tanah, sehingga pengendara bisa lebih aman saat melintas, namun setengah badan jalan lagi sulit ditutup karena panjang lubang lebih dari 5 meteran.
Di bundaran ini lubang jalan sudah cukup lama namun musim penghujan dengan curah hujan yang sangat tinggi semakin memperparah kondisi jalan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Majalengka Agus Tamim membenarkan adanya lubang jalan di titik Tugu Kecap di Kelurahan Tonjong. Hanya menurutny,a perbaikan jalan berlubang, termasuk di bundaran Tugu Kecap Kelurahan Tonjong, mengalami kendala cuaca. Selama ini curah hujan sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan penambalan jalan.
“Tambal jalan yang berlubang, penanganan sementara, sekarang sedang berhenti karena faktor cuaca, hujan terus,” kata Agus.
Menurutnya, penambalan jalan atau perbaikan belum bisa dilakukan secara menyeluruh selama musim hujan dengan curah hujan yang tinggi masih berlangsung.(Ta/Je)