Kejari Bidik Kasus Ambruknya Bangunan SMPN 1 Sindangwangi Majalengka
kacenews.id-MAJALENGKA-Kejaksaan Negeri (Kejari) Majalengka mulai menyoroti kasus ambruknya dua ruang kelas di SMP Negeri 1 Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.
Peristiwa ini menjadi sorotan publik karena bangunan tersebut baru dalam tahap renovasi menggunakan anggaran tahun 2024.
“Ya, betul. Saat ini, kami sedang mencermati kasusnya. Informasi sementara menyebutkan bahwa proyek renovasi bangunan tersebut merupakan tanggung jawab Dinas Pendidikan Majalengka, karena SMP berada di bawah naungan mereka,” ujar Kepala Seksi Intelijen Kejari Majalengka, Moch. Ridwan Dermawan, S.H., saat dihubungi melalui telepon, Rabu (22/1/2025).
Ridwan menambahkan bahwa pihaknya belum dapat memberikan banyak keterangan terkait kasus yang tengah viral ini. Namun, ia memastikan perkembangan kasus akan segera disampaikan kepada publik. “Nanti kami akan memberikan informasi lebih lanjut terkait hasil temuan kami,” katanya.
Sebelumnya, dua ruang kelas di SMP Negeri 1 Sindangwangi tiba-tiba ambruk pada Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 16.00 WIB. Padahal, renovasi bangunan tersebut masih berlangsung dan genteng baru saja dipasang beberapa pekan lalu.
Bangunan yang didanai dari anggaran tahun 2024 ini belum selesai diperbaiki hingga mendekati akhir Januari 2025. Bahkan, sebelum serah terima penggunaan kepada pihak sekolah, atap bangunan tersebut sudah runtuh.
Guna menjaga keamanan, pihak kepolisian dan TNI telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. Langkah ini diambil guna mencegah orang memasuki area bangunan yang dinilai berbahaya.
Dari informasi sejumlah guru dan siswa, tanda-tanda akan ambruknya bangunan sudah terlihat beberapa hari sebelum kejadian. Salah seorang guru, Udin, menyebutkan bahwa kondisi atap terlihat tidak seimbang.
“Sejak beberapa hari sebelumnya, atap bangunan sudah terlihat meleot. Bahkan dua hari sebelum ambruk, pekerja masih menyelesaikan renovasi di sana,” ungkap Udin.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sindangwangi, Halimi, menjelaskan bahwa renovasi gedung dilakukan oleh pihak ketiga. Ia menegaskan bahwa pihak sekolah tidak terlibat langsung dalam proses renovasi tersebut.
“Renovasi ini sepenuhnya ditangani pihak ketiga. Kami dari pihak sekolah hanya sebagai penerima manfaat, apalagi saya baru menjabat sejak Oktober 2024,” terang Halimi.(Je)