Ayumajakuning

Alokasikan MBG Rp 5 Miliar, Pemkab Majalengka Kurangi Anggaran Belanja Miliaran Rupiah

kacenews.id-MAJALENGKA-Sejak pembahasan anggaran RAPBD Tahun 2025 pada akhir tahun 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka telah berusaha mengalokasikan anggaran untuk MBG senilai Rp 5 miliar sebagai bentuk dukungan terhadap Pemerintah Pusat.

Menurut Pj Sekda Majalengka yang juga Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Aeron Randi, dialokasikannya anggaran sebesar itu karena ketika itu belum ada petunjuk pelaksanaan serta petunjuk teknis mengenai pelaksanaan MBG.

“Itu bentuk dukungan terhadap Pemerinta Pusat, karena kita kan berada di Negara Kesatuan RI, ketika Pemerintah Pusat mengeluarkan aturan atau kebijakan maka Pemerintah Daerah harus mendukung dan memgamankannya,” ungkap Aeron Randi.

Perihal anggaran yang dialokasikan menurutnya, tidak menganggu mata anggaran lain, karena semua kebutuhan belanja telah dirumuskan dan dirapatkan bersama DPRD, mana yang menjadi skala prioritas dan mana yang bukan. MBG sendiri dianggap salah satu skala prioritas belanja.

Ditanya soal adanya pengurangan anggaran belanja hingga bernilai miliaran rupiah yang dilakukan dihampir semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dilakukan setelah penetapan APBD dan terpaksa melakukan perubahan parsial terhadap anggaran, Pj Sekda membenarkannya.

Namun menurutnya itu lebih pada pelaksanaan efisiensi anggaran. Anggaran yang dihapus atau dikurangi tersebut untuk mata anggaran yang dinilai tidak terlalu penting atau bukan menjadi skala prioritas dan bisa dialokasikan di penganggaran kedepan.
Anggaran tersebut, diantaranya pengurangan perjalanan dinas, makan minum, sebagian belanja infrastuktir dan sejumlah mata anggaran lain yang dinilai tidak terlalu penting.

“Tepatnya dilakukan langkah evaluasi anggaran, dana hasil efisiensi anggaran tersebut nanti akan dipergunakan untuk kegiatan lain sesuai kebutuhan yang dinilai harus disegerakan ditangani. Hasil efisiensi anggaran ini bukan untuk MBG, karena MBG kan sudah ada dana dari Pemerintah Pusat,” ungkap Aeron randi.

Hanya baik menurut Pj Sekda Aeron Randi maupun Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Lalan Suherlan, anggaran untuk pelaksanaan MBG bisa saja ditambah jika anggaran memungkinkan.

“Kemungkinan kalau fiskal memadai akan tambah lagi ,” ungkap Lalan.

Butuh 82 Dapur Sehat

PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi mengungkapkan, untuk penyelengagraan MBG di Kabupaten Majalengka dibutuhkan dapur sehat sebanyak 82 dapur guna melayani anak PAUD, TK, murid SD, siswa SMP, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

Untuk pembuatan dapur umum sehat ini Pemerintah Kabupaten Majalengka akan menggandeng Bumdes, karena di Kabupaten Majalengka sendiri baru ada tiga dapur umum.

Untuk dapur sehat ini Bumdes akan bekerjasama dengan Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), untuk menyiapkan para pekerjanya termasuk melibatkan ibu – ibu PKK desa serta perempuan kepala rumah tangga.

“Jadi kebutuhan dapur sehat di Kabupaten Majalengka diperkirakan mencapai 82 unit, dapur sehat ini akan dikelola melalui kolaborasi TNI, Polri, mirta MBG serta pihak lainnya,” ungkap Dedi.

Disetiap dapur umum akan disertai Ketua SPPG, ahli gizi sereta akuntan yang akan mengaudit belanjaan yang dilakukan mitra BGN.

Sementara itu dihari kedua MBG, semua siswa menghabiskan menu makanan yang sisajikan, semua wadah nyaris bersih tidak menyisakan makanan sedikitpun. Selain karena menunya yang sesuai juga forsinya cukup untuk ukuran anak.

Sejumlah anak mengaku gembira ada makan gratis setiap hari, uang jajan yang dibertikan orang tua bisa ditabung atau untuk keperluan lain seperti yang disampaikan Aurelia dan Faris siwa SMP ! Majalengka.

Hingga hari kedua MBG belum dilengkapi dengan susu, alasannya menurut Kepala Dinas Pendidikan Lanupaten Majalengka R Umar Maruf, masih kesulitan memperoleh susu murni yang memenuhi standar BGN.(Ta)

Related Articles

Back to top button