Dukung Program Ketahanan Pangan, Kapolresta Cirebon Ajak Desa Manfaatkan Lahan Tidur untuk Ditanami Jagung
kacenews.id-CIREBON-Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni mengajak semua desa agar bisa memanfaatkan lahan tidur untuk program Ketahanan Pangan. Pasalnya pemerintah pusat memiliki program tanam jagung satu juta hektare.
Menurut Sumarni, terkait dengan rencana untuk setiap desa menyediakan satu hektare lahan yang dikhususkan untuk ketahanan pangan, yakni lahan tidur.
“Bisa lahan bengkok atau lahan yang ada di wilayah desa tersebut, untuk ditanami jagung. Tadi, Pak Pj Bupati sudah meminta kepada para camat untuk menginventarisir dan kita mengedukasi para kuwu juga agar maksimal menggunakan 20 persen dana desanya untuk dimanfaatkan dalam ketahanan pangan,” katanya.
Ia berharap para kuwu serius dalam melaksanakan kegiatan ketahanan pangan, dengan memanfaatkan lahan tidur, untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kami tadi memberikan penekanan, jangan sampai lahan-lahan yang ada di wilayah desa-desa itu malah dimanfaatkan oleh cukong dari luar. Tetapi bisa dimanfaatkan oleh para petani yang ada di lingkungan desa, untuk kemakmuran mereka sendiri,” katanya.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon Wahyu Mijaya menyampaikan, para camat harus menginventarisir desa-desa yang paling memungkinkan lokasinya untuk bisa dijadikan sasaran program Ketahanan Pangan. Salah satunya untuk tanaman jagung. Sehingga pemerintah desa (Pemdes) juga dapat menggunakan dana desa untuk program tersebut.
“Pengelolaan bisa kerja sama dengan masyarakat petani yang ada di sekitar masing-masing. Untuk benih jagung, kita sudah komunikasi dengan Kementerian Pertanian,”katanya.
Ia mengungkapkan, pihaknya menargetkan sebanyak 150 hektare lahan tidur untuk ditanamkan jagung maupun sayuran. Selain itu juga bisa bentuk budidaya ikan, peternak, dan lainnya.
“Kalau target dengan Bu Kapolresta, kita bicara itu 150 hektare. Tapi ketahanan pangan tidak hanya jagung. Ada peternak dan ikan dan lainnya. Jadi dari berbagai hal itu yang memang harus kita support, tidak hanya dari satu sisi saja,” katanya.
Wahyu mengimbau kepada masyarakat, agar setiap lahan yang tidak digunakan itu bisa ditanami jagung, sayuran, dan lainnya disesuaikan dengan kondisi wilayahnya masing-masing.(Junaedi)