Empat Tanggul Jebol, Karangtawang Kuningan Diamuk Banjir Bandang
kacenews.id-KUNINGAN-Peringatan dini tentang cuaca ekstrem dari Stasiun Badan Klimatologi Provinsi Jawa Barat tidak boleh diabaikan oleh seluruh masyarakat dan pemerintah daerah (Pemda) serta
satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait karena kenyataannya sebagian daerah di wilayah Kabupaten Kuningan terkena dampak tersebut.
Salah satunya adalah Blok Ereng RT 02 RW 01 Desa Karangtawang Kecamatan Kuningan yang diamuk banjir bandang. Atau tepatnya di koordinat 6°59'17,40"S 108°30'3,4"E,
6°59'17,35"S 108°30'2,9"E, 6°59'17,41"S 108°30'2,4"E, 6°59'18,41"S 108°30'1,9"E. Kondisi demikian tidak bisa dianggap sepele.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu Permana menyebutkan, kejadian bencana alam banjir bandang diawali dengan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dari sore hingga malam hari. Meski
tidak menelan korban jiwa tapi bencana alam tersebut mengakibatkan kerugian materil yang cukup lumayan. Seperti areal persawahan terendam sekitar ± 1 hektar, tanggul saluran Surakatiga dan saluran irigasi jebol sepanjang 50 meter, tinggi 1 meter dan lebarnya 0,5
meter sebanyak 4 titik, jalan lingkungan dan 5 halaman pemukiman warga Dusun Jatinunggal tergenang air serta kerugian lainnya.
Kronologis kejadiannya, pada Hari Selasa,
15 Januari 2025, terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat tapi disertai angin. “Hujan tersebut terjadi sekira pukul 15.30 WIB-19.30 WIB. Akibatnya saluran air Surakatiga meluap sekaligus tanggul di 4 titik pun jebol,” ujarnya.
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi dari Stasiun Badan Klimatologi Provinsi Jawa Barat, diperkirakan banyak faktor yang berpengaruh terhadap suplai massa uap air yang mendukung pembentukan awan konvektif dan atau terjadinya hujan.
Di antaranya, suhu muka laut di sebagian perairan Indonesia sebelah NTT yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan daerah pertemuan angin (konfluensi) di sebagian wilayah Jawa Barat, gelombang atmosfir kelvin diprakirakan juga aktif serta terjadi labilitas atmosfir lokal bervariasi pada kategori ringan sampai kuat.
Mengacu ke perkembangan dinamika atmosfir pada skala global, regional dan lokal serta model cuaca deterministik dan probabilistik, diprakirakan akan terjadi hujan dengan
intesitas ringan hingga sedang serta potensi hujan sedang sampai sangat berat disertai kilat/petir dan angin kencang yang mungkin terjadi di skala lokal dan durasi singkat.
Dengan demikian, masyarakat Kabupaten Kuningan dan sekitarnya dihimbau terus waspada terhadap kemungkinan terjadinya potensi bencana hidrometeorologis (dampak cuaca ekstrim) seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal serta angin kencang yang
mengakibatkan banjir, tanah longsor, pohon tumbang dan kerusakan lainnya. Waspadai cuaca ekstrim berupa hujan disertai kilat dan angin kencang pada sore hari terutama jika terjadi pemanasan kuat antara pukul 10.00 WIB-14.00 WIB karena biasanya ditandai dengan
jenis awan berwarna gelap dan menjulang tinggi seperti kembang kol bahkan terkadang memiliki landasan pada puncaknya (awas jenis cumulonimbus).(Ya)