Banjir Landa Bayalangu Kidul Kabupaten Cirebon, Siswa Terpaksa Diliburkan
kacenews.id-CIREBON-Hujan deras yang mengguyur sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari, (15-16/1/2025), menyebabkan banjir melanda Desa Bayalangu Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon.
Luapan air berasal dari Sungai Sriganala yang merupakan anak Sungai Cimanuk, menggenangi lebih dari 100 hektare sawah, satu sekolah dasar, serta Jalan Raya Arjawinangun-Jagapura, yang merupakan penghubung utama Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Indramayu.
Selain akibat hujan deras, penyebab banjir juga dikarenakan adanya sedimentasi Sungai Sriganala yang menghambat aliran air, ditambah lagi air dari wilayah selatan. Sehingga, air bertambah besar dan merendam sawah hingga fasilitas umum dan pemukiman warga.
Kepala Desa Bayalangu Kidul, Sugiarto menyebut, banjir kali ini cukup parah, meskipun belum mencapai puncaknya. Ia mengatakan, sawah-sawah yang terendam baru saja memasuki musim tanam, sehingga dikhawatirkan akan merugikan para petani.
“Air mulai masuk ke wilayah kami sejak Rabu malam hingga Kamis pagi. Banjir ini bukan hanya akibat hujan deras semalaman, tetapi juga kiriman dari hulu Sungai Cimanuk yakni Jatigede. Kondisi seperti ini hampir terjadi setiap tahun,” ungkap Sugiarto.
Ia mengeluhkan minimnya respons dari pemerintah daerah terkait penanganan banjir yang berulang kali terjadi. Menurutnya, sejumlah bupati terdahulu dan dinas terkait pernah meninjau langsung kondisi di lapangan, tetapi hingga kini belum ada solusi konkret.
“Kami sudah sering menyampaikan aspirasi ini. Kami berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk mencegah banjir terus terjadi dan tidak mengecewakan masyarakat,” tegasnya.
Selain sawah, banjir juga merendam SDN 1 Bayalangu Kidul, menyebabkan kegiatan belajar mengajar terhenti.
Kepala SDN 1 Bayalangu, Jubaedah menyatakan, air menggenangi seluruh ruang kelas, sehingga siswa terpaksa diliburkan.
“Ketinggian air di halaman mencapai lutut orang dewasa. Semua ruang kelas tergenang, sehingga tidak mungkin melanjutkan proses belajar mengajar. Kami berharap ada langkah antisipatif untuk mencegah hal ini terulang,” kata Jubaedah.
Ia menambahkan, banjir di wilayah tersebut bukanlah hal baru. Meskipun intensitas hujan tidak terlalu tinggi, daerah ini sering menerima limpasan air dari wilayah selatan.
Pantauan di lokasi menunjukkan banjir masih merendam sawah, sekolah, dan jalan raya sepanjang hampir 3 kilometer.
Jalan Arjawinangun-Jagapura, yang menjadi jalur utama penghubung beberapa desa dan antar-kabupaten, turut terendam banjir. Akibatnya, aktivitas warga terganggu, dan banyak kendaraan terpaksa memutar arah.
Warga setempat berharap adanya langkah konkret dari pemerintah daerah, seperti pengerukan sungai dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir.
“Ini jalan utama, banyak orang yang bergantung pada akses ini. Jika terus dibiarkan, kerugian akan semakin besar,” ujar salah satu warga.
Dengan curah hujan yang diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan, warga khawatir banjir akan semakin meluas. Mereka berharap adanya penanganan cepat agar kerugian, baik materiil maupun non-materiil, dapat diminimalisasi.(Mail)
Pointer
Hujan Deras dan Banjir
di Desa Bayalangu Kidul
-Hujan deras terjadi Rabu malam hingga Kamis dini hari (15-16/1/2025) menyebabkan banjir di Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon.
-Luapan air dari sungai menggenangi lebih dari 100 hektare sawah, SDN 1 Bayalangu Kidul, dan Jalan Raya Arjawinangun-Jagapura.
Dampak Banjir:
-Banjir merendam ratusan hektare sawah yang baru saja memasuki musim tanam, para petani cemas dengan ancaman kerugian.
-Seluruh ruang kelas SDN 1 Bayalangu Kidul terendam banjir, sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar mengajar.
-Jalan Arjawinangun-Jagapura terendam hampir sepanjang 3 kilometer, mengganggu akses jalan pengemudi sepeda motor dan mobil.
Penyebab Banjir:
– Selain akibat hujan deras, banjir disebabkan oleh kiriman air dari hulu Sungai Cimanuk yakni Jatigede. Kemudian, adanya sedimentasi Sungai Sriganala yang menghambat aliran air.
-Fenomena banjir ini hampir terjadi setiap tahun.
Keluhan dan Harapan Masyarakat:
-Kepala Desa Bayalangu Kidul, Sugiarto mengeluhkan respons minim dari pemerintah daerah dalam menangani banjir yang sering terjadi. Padahal, sudah ditinjau oleh beberapa bupati.
-Warga berharap adanya solusi konkret dari pemerintah, seperti pengerukan sungai dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir.
Kondisi Terkini:
Banjir masih merendam sawah, sekolah, dan jalan raya. Warga khawatir banjir akan semakin meluas karena curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.