CirebonRaya

Diprediksi Daya Tampung Hanya Tinggal Tiga Tahun Lagi, TPA Kopiluhur Kota Cirebon Harus Direvitalisasi

kacenews.id-CIREBON-Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopiluhur menjadi sorotan Komisi II DPRD Kota Cirebon saat rapat kerja bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH)  di ruang rapat gedung DPRD, Selasa (14/1/2025).

Ketua Komisi II DPRD M Handarujati Kalamullah menilai perlu segera adanya revitalisasi TPA Kopiluhur, mengingat masa daya tampungnya yang diprediksi hanya bertahan tiga tahun ke depan.

Menurutnya, hal ini bisa segera dilakukan tindakan oleh pemerintah daerah. Apalagi saat ini kawasan TPA Kopiluhur sekitar 11,3 hektare telah bersertifikat resmi.

“Hal ini menjadi permasalahan mendasar dan perbaikan ke depan yakni revitalisasi TPA Kopi Luhur. Untuk revitalisasi setidaknya butuh support anggaran Rp 54 miliar,” katanya.

Menurutnya, revitalisasi TPA sangat penting dilakukan apalagi jika terjadi kondisi cuaca yang ekstrem. Seperti jika musim panas TPA rentan terjadi kebakaran dan jika musim hujan serapan air juga turut mengkontaminasi sumber air masyarakat sekitar.

Untuk mempercepat revitalisasi tersebut, Komisi II juga meminta agar DLH membuat rancangan desain yang nantinya dapat disampaikan ke pemerintah pusat melalui kementerian untuk penyerapan anggaran daerah. Karena sejauh ini, penyerapan anggaran DLH pun hanya sekitar 94 persen. Sehingga cukup memberatkan apalagi jika menggunakan serapan APBD untuk proses revitalisasi.

Kendati demikian, ia juga mengapresiasi upaya DLH untuk mengoptimalkan kenaikan pendapatan daerah melalui retribusi sampah dengan mengubah status hukum unit pengelola persampahan menjadi BLUD.

“Selain itu, sebagian unit persampahan akan di-BLUD-kan, sehingga jika dikelola dengan baik maka akan menghasilkan potensi PAD yang lebih optimal,” ujarnya.

Di sisi lain, Komisi II juga mendukung efisiensi kinerja DLH untuk membangun satu kantor yang terpusat di Grenjeng Harjamukti. Sebab, sejauh ini operasional kantor DLH terbagi menjadi empat lokasi.

Menurutnya, luas lahan sekitar enam hingga delapan hektare di Grenjeng cukup strategis untuk dibangun sebuah kantor. Apalagi, luas lahan tersebut sudah tersertifikasi dan merupakan milik pemerintah daerah.

“Tentunya kita akan supporting agar ini tetap berjalan supaya target ini sudah ada di satu lokalisasi,” katanya.

Sementara itu, Kepala DLH Kota Cirebon Yuni Darti  menyampaikan akan fokus melakukan revitalisasi TPA Kopi Luhur dan Taman Kehati serta mempercepat Perwal BLUD untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah di Kota Cirebon.

Ia menyebutkan, untuk revitalisasi TPA, proses tersebut akan terbagi dalam dua tahap. Yakni pada 2025 akan fokus pada perancangan desain dan detail engineering design (DED). Kemudian untuk pembangunan infrastruktur akan dimulai pada 2026.

“Untuk revitalisasi sudah mendapat bantuan Kementerian PUPR. Kita akan melaksanakan RDF di sana dan di trimester ketiga Juli 2025 akan kajian DED dan lingkungan,” tuturnya.

Dalam rapat ini dihadiri pula Wakil Ketua Komisi II Ana Susanti, Sekretaris Komisi II Subagja, serta anggota Komisi II H Karso, M Noupel, Een Rusmiyati, Anton Octavianto, dan Abdul Wahid Wadinih.(Cimot)

 

Related Articles

Back to top button