Pj Bupati Optimistis Kabupaten Cirebon Bebas dari Daerah Termiskin di Jabar
kacenews.id-CIREBON-Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirebon optimistis wilayahnya bisa terbebas dari bayang-bayang daerah termiskin kelima se-Jawa Barat. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya.
Wahyu, menyebut bisa saja Kabupaten Cirebon angka kemiskinannya mengalami penurunan. Pasalnya, Kabupaten Cirebon ini memiliki banyak potensi yang mampu dikembangkan.
Apalagi, kata Wahyu, Kabupaten Cirebon ini memiliki lima akses pintu tol. Yang mana akses itu dapat mempermudah para investor untuk menginvestasikan usahanya.
“Yang perlu kita lakukan adalah bagaimana mengoptimalkan berbagai potensi yang ada di Kabupaten Cirebon,” kata Wahyu, Rabu (8/1/2025).
Apalagi, lanjut Wahyu, Perda tentang Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) sudah mendapat persetujuan dari DPRD. Artinya, jalur untuk para investor untuk menanam investasi di Kabupaten Cirebon kini sudah jelas.
“RTRW prosesnya sudah ada persetujuan dengan DPRD, berarti traknya sudah dimulai. Karena, kalau RTRW sudah ditetapkan, maka invetasi itu akan bisa lebih mudah,” kata Wahyu.
Ia mengungkapkan, Kabupaten Cirebon memiliki panjang pantai 77 kilometer. Puluhan kilometer pantai ini menjadi potensi ekonomi Kabupaten Cirebon, seperti bagaimana bisa menanam bandeng, garam dan lainnya.
“Garam mulai tahun ini tidak ada lagi impor, khususnya garam untuk rumah tangga. Nah potensi kita memiliki banyak,” katanya.
Masih kata Wahyu, beberapa waktu lalu pihaknya mengikuti dalam rapat bersama Menko Pangan. Ia memohon untuk Kabupaten Cirebon agar dibantu pipanisasi dan pengadaan bunker untuk menyimpan air laut.
“Kenapa perlu bunker, karena kalau kita tidak memiliki bunker maka garam hanya dapat diproduksi pada saat musim kering. Tapi kalau kita memiliki bunker, pada saat musim hujan pun bisa produksi sepanjang tahun. Jadi banyak potensi yang dapat kita kembangkan yang pada akhirnya bisa meningkatkan perekonomian di masyarakat,” kata Wahyu.
“Belum yang lain seperti pengrajin dan lainnya, banyak sekali yang bisa kita kembangkan. Sehingga, saya yakin kalau kita bisa konsen terhadap berbagai hal itu, maka kita bisa meningkatkan perekonomian,” imbuhnya.
Dijelaskan, jika mengacu kepada target nasional, Presiden menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2029 itu delapan persen. Kalau misal Kabupaten Cirebon bisa menumbuhkan ekonomi sampai delapan persen, apalagi ekonomi kerakyatan, maka itu bisa mempercepat Kabupaten Cirebon keluar dari lima besar terbawah.
“Memang yang perlu dipikirkan itu, bagaimana pemerataan kepada masyarakat Kabupaten Cirebon. Seperti ketika menghadirkan industri, berarti kita harus menyiapkan SDM dengan mempersiapkan pelatihan dari masyarakat kita,”.
“Ketika pada saat ada proses perizinan, maka itu sudah harus diakses oleh Disnaker, sehingga Disnaker bisa memotret dua tahun kedepan apa nih yang akan hadir di Kabupaten Cirebon, sehingga itu dilakukan pelatihan-pelatihan,” katanya.(Junaedi)