Ayumajakuning

Air Sungai Cikamangi dan Sungai Ciranggon Meluap, Enam Desa di Kecamatan Ligung Majalengka Terendam Banjir

kacenews.id-MAJALENGKA-Ratusan rumah di Desa Leuweunghapit dan ratusan hektare sawah di 6 desa di Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka terendam banjir akibat luapan air Sungai Cikamangi dan Sungai Ciranggon yang bermuara ke Sungai Cimanuk, pada Senin (6/1/2025) malam.

Ketinggian air di rumah Catu, Nimah san Samar di Blok Minggu, Desa Sukawera hampir mencapai satu meteran, sedangkan ratusan rumah lainnya ketinggian air sekitar 50 cm.

“Air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 23.00 WIB, satu jam kemudian hingga satu meter, cepat sekali,” ungkap Samar

Menurut keterangan warga dan Kepala Desa Sukawera, Didi Suryadi serta Sekretaris Desa Cecep Supendi, luapan air Sungai Cikamangi mulai terjadi sekitar pukul 24.00 WIB setelah hujan deras yang terjadi sejak sore hari hingga malam hari. Rumah yang tergenang air mencapai sekitar 330 rumah.

“Di wilayah kami ada pertemuan dua sungai, Cikamangi dan Ciranggon. Akibat pertemuan dua sungai tersebut, airnya meluap akibat terjadi pendangkalan dan penyempitan sungai. Setiap tahun, jika hujan deras yang cukup lama airnya meluap karena tidak mampu menampung air kiriman dan derasnya hujan di wilayah kami,” ungkap Didi.

Menurutnya, akibat luapan air tesebut sawah yang baru tanam sekitar dua mingguan juga ikut terendam banjir. Sebagian rusak akibat derasnya hantaman air sungai, sebagian lagi yang jauh ke sungai masih aman.

“Banyak tanaman yang ngambang karena belum kuat akarnya,” ungkap Didi.

Bersyukur, menurutnya air di pemukiman segera surut sehingga warga tidak perlu mengungsi cukup lama ke tempat lain. Dan warga bisa beraktifitas kembali setelah membersihkan lumpur di rumahnya akibat genangan yang lumayan lama.

Sementara, genangan di sawah masih cukup tinggi dan jalan raya penghubung antar desa dan kecamatan hingga siang hari, masih sekitar selutut orang desawa.

Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Ligung, Oman menyebutkan, ada sekitar 272 ha sawah yang tersebar di 6 desa terendam banjir. Usia tanaman rata-rata baru sekitar dua mingguan.

Sebanyak 6 desa yang sawahnya terendam di Desa Cibogor seluas 35 ha, meliputi Poktan Cigentong 25 ha, dan Mekar Mandiri seluas 10 ha, Desa Kertasari seluas 10 ha, Desa Beber seluas 30 ha, Bantarwaru 50 ha, Leuweunghapit diduga paling parah mencapai 110 ha, serta Desa Sukawera seluas 51 ha.

“Kondisi paling parah di Desa Leuweunghapit. Karena, di Desa Leuweunghapit ada pertemuan dua sungai, airnya membanjiri areal sawah sepanjang aliran sungai. Sebagian rusak, tanamannya mengambang, sebagian masih tertolong tidak perlu ditanami lagi,” ungkap Oman.

Camat Ligung Abdul Goni menyebjutkan, banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Ligung terjadi akibat hujan deras yang terjadi sejak sore hari hingga malam hari. Akibatnya, Sungai Cikamangi, Buton dan Ciranggon meluap, airnya menggenangi pemukiman warga dan jalan raya.

“Ini banjir setiap tahun terjadi, yang harus diatasi adalah kondisi sungai yang terjadi pendangkalan serta penyempitan sehingga harus dilakukan normalisasi. Selain itu, tambak limpas yang ada di Desa Ampel harus dibenahi. Karena, aliran air di sekitar tambak limpas sedikit terhambat masuk ke jalur Cimanuk, dampaknya ke bagian hulu. Namun demikian, kami akan menganalisa kembali penyebab pasti, untuk segera ditangani penangananya, apakah oleh BBWS atau pemerintah kabupaten,” ungkap Goni.(Ta)

Related Articles

Back to top button