Petani dan Penyuluh Majalengka Minta Pupuk di Musim Tanam Aman
kacenews.id-MAJALENGKA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka memastikan ketersediaan pupuk tahun 2025 mencukupi kebutuhan petani, hanya petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan berharap, pupuk bisa didistribusian berdasarkan musim tanam.
Koordinator PPL Kecamatan Kertajati Suharto dan Jatitujuh Wahyudin menyebutkan, di wilayahnya saat ini belum musim melakukan pemupukan, namun pupuk di kios tersedia banyak, karena musim tanam gadu tahun lalu para petani tidak berusaha menebus pupuknya karena mereka tidak melakukan tanam sehubungan kemarau panjang.
Kondisi ini, ditambah dengan kuota pupuk tahun 2025 sudah datang karena sudah memasuki bulan Januari.
“Yang kemarin kami usulkan ke Dewan adalah, meminta Pemerintah, pendistribusian pupuk dilakukan berdasarkan musim tanam bukan berdasarkan tahun anggaran, karena musim tanam berbeda dengan tahun anggaran,” ungkap Suharto.
Karena menurut Suharto, ketika curah hujan normal, musim garap rendeng berlangsung sejak November dan Desember, musim tanam berlangsung pertengahan Desember. Di bulan tersebut pupuk tidak tersedia karena quota tahun tersebut telah habis dipergunakan untuk tiga kali musim tanam sebelumnya.
Untuk tahun 2024 kebetulan musim tanam hanya dua kali bahkan ada yang hanya satu kali karena kemarau panjang, sehingga quota pupuk banyak yang tidak ditebus petani karena tidak menggarap lahan. Sehingga quota musim tanam gadu tahun lalu dipergunakan untuk musim rendeng sekarang.
“Untuk sekarang quota pupuk melimpah karena quota tahun lalu yang belum ditebus dan baru ditebus musim tanam rendeng sekarang, ditambah quota tahun ini yang bulan Januari sudah mulai datang. Serta adanya tambahan quota pupuk dari Pemerintah Pusat,” ungkap Wahyudin.
Banyaknya pupuk dibenarkan salah seorang petani di Desa Wanasalam, Kecamatan Ligung, Wais. Menurutnya pupuk tersedia di kios – kios penyalur, bagi petani yang sudah memiliki uang sudah menebus pupuknya untuk pemupukan pertama beberapa waktu kedepan, sebaliknya bagi petani yang belum memiliki uang mereka belum menebusnya.
Disamping itu di wilayahnya belum masa pemupukan karena belum tanam akibat curah hujan yang masih kurang.
“Pupuk mah banyak di kios, yang sudah punya uang ya nebus yang tidak punya uang nunggu sampai punya uang, wong tanamnya juga belum,” kata Wais.
Melimpahnya pupuk dibenarkan Obi, salah seorang penyalur resmi di Kelurahan Cicurug, Kecamatan Majalengka. Di kiosnya kini tersedia stok hingga sebanyak 10 ton yang baru datang pada Sabtu (4/1/2025).
“Ini serapan quota tahun 2025, serapan quota tahun lalu telah habis, semua petani terpenuhi kebutuhannya apalagi sekarang quotanya bertambah,” ungkap Obi, pemilik kios pupuk Barokah.
Jika terjadi keluhan petani, yang mengatakan tidak dilayani dan pupuk tidak tersedia, itu lebih dikarenakan adanya tambahan garapan petani tersebut, sementara yang bersangkutan tidak berusaha melakukan pendaftaran ulang lahan garapannya. Sedangkan, penyalur pupuk melayani pembeli berdasarkan RDKK sambil menunjukan KTP penggarap.
“Ke sini juga ada yang membeli pupuk untuk lahan 1 hektare, padahal berdasarkan RDKK yang terdaftar dia hanya menggarap 350 bata, nampaknya dia punya lahan garapan baru yang diperoleh dari sewa yang sebelumnya tidak didaftarkan karena dia kan petani penggarap, lahannya milik orang lain yang tidak pernah digarap pemiliknya. Harusnya penggarap tersebut mendaftarkan lahan garapan barunya agar terdaftar di RDKK. Kalau pupuk mah banyak asal sesuai RDKK,” ungkap Obi.
Senada disampaikan Pete penyalur pupuk lainnya, di kelurahan Cicenang. Pupik dikiosnya sudah banyak ditebus para petani bahkan sudah ada yang menebus untuk pemupukan kedua. Pada pemupukan pertama mereka menebus sisa quota tahun lalu, untuk pemupukan kedua menebus quota musim tanam rending.
“Pupuik mah seueur, kopmo ayeuna aya tambihan quota, “ katanya.(Ta)