CirebonRaya

Kasus Asusila SPG, BK Tunda Klarifikas Minta Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Turun Tangan

kacenews.id-CIREBON-Proses klarifikasi dugaan kasus asusila yang melibatkan oknum anggota DPRD Kabupaten Cirebon berinisial MJ harus dihentikan setelah terjadi ketegangan antara anggota Badan Kehormatan (BK), Sofwan, dengan pengacara korban, Yudia Alamsyah. Insiden tersebut terjadi dalam pertemuan di kantor BK DPRD Kabupaten Cirebon, Senin (6/1/2025).

Pengacara korban, Yudia Alamsyah mengungkapkan bahwa ia bersama kliennya hadir atas undangan resmi BK. Proses klarifikasi awalnya berjalan lancar, hingga situasi berubah ketika Sofwan memasuki ruangan.

Menurut Yudia, Sofwan mengeluarkan kata-kata yang dianggap tidak pantas terhadap dirinya dan kliennya. Bahkan, saat ia mencoba meluruskan pernyataan, Sofwan justru melarangnya berbicara.

“Sofwan menunjuk-nunjuk kami sambil makan snack dan merokok, serta meminta bukti dan saksi dengan nada yang sangat arogan,” ujar Yudia.

Yudia menegaskan, laporan korban sudah menjadi salah satu alat bukti dalam kasus tersebut. Ia merasa sikap Sofwan melecehkan profesinya sebagai pengacara dan berencana mempertimbangkan langkah hukum atas insiden ini. “Tindakan itu intimidatif dan menyudutkan klien kami. Saya juga tidak diberi kesempatan untuk berbicara selama proses berlangsung,” tambahnya.

Ketua BK DPRD Kabupaten Cirebon, Yuki Eka Bastian, membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, ketegangan antara kedua belah pihak menyebabkan klarifikasi tidak dapat dilanjutkan.

“Karena emosi kedua pihak tersulut, kami memutuskan untuk menunda proses klarifikasi ini. Kami akan melaporkan insiden ini kepada ketua DPRD untuk langkah selanjutnya,” ujar Yuki.

Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan MJ mencuat sejak unggahan di platform X oleh akun @Calliopealto pada 6 Desember tahun lalu. Dalam unggahan tersebut, seorang wanita mengaku menjadi korban pelecehan oleh MJ, yang diketahui merupakan anggota DPRD dari Fraksi Demokrat.

Kasus ini kini dalam penanganan Polresta Cirebon, meskipun hingga kini belum ada rilis resmi terkait perkembangan penyelidikannya.

Insiden dalam klarifikasi ini menambah sorotan terhadap kasus MJ yang telah memicu reaksi luas. Publik berharap agar proses hukum dan etik dapat dilakukan secara transparan dan profesional.(Mail)

Related Articles

Back to top button