Gagas Program Baru, Nasabah Nabung di Bank Sampah Dewi Sri Desa Girinata Bisa Jadi Emas dan Bayar PBB
kacenews.id-CIREBON- Bank Sampah Dewi Sri di Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang, memiliki program baru pada 2025.
Setelah berhasil menggagas program sampah bisa untuk membuat surat izin mengemudi (SIM) dan sampah menjadi sembako (sambo).
Direktur Bank Sampah Dewi Sri, Ade Suharto, mengungkapkan, tahun ini pihaknya kembali melaunching dua program yang diyakini mampu menambah jumlah nasabah dari yang ada saat ini. Yakni mengemaskan sampah atau sampah menjadi emas dan sampah pajak bumi dan bangunan (PBB) atau sampah untuk membayar PBB.
Bahkan wacana sampah untuk membayar PBB sendiri, sudah disambut positif oleh para nasabah dan mulai berjalan sejak akhir 2024 . Pada awal 2025 ini, program tersebut mulai efektif berlaku untuk semua nasabah.
Begitu pula dengan program meng-emaskan sampah atau sampah menjadi emas, di awal Januari 2025 ini pihaknya sudah resmi menandatangani MoU dengan pihak Pegadaian.
“Sudah MoU pada 3 Januari 2025, dengan pihak Pegadaian. Bahkan Pegadaian yang datang ke sini,” katanya.
Menurut Ade, munculnya program tersebut berawal dari penawaran kerja sama dari pihak Pegadaian. Mulanya, ia mengaku tidak langsung merespon tawaran tersebut, lantaran mayoritas nasabah dari kalangan bawah belum melihat keuntungan program tersebut dalam jangka panjang.
Kemudian Ade mulai mencoba menyosialisasikannya kepada nasabah dan calon nasabah menengah ke atas. Perlahan tapi pasti, upaya yang dilakukan secara berkesinambungan itu disambut baik oleh nasabah dan calon nasabah tersebut.
“Saat ini sudah ada 15 nasabah yang antusias dengan program meng-emaskan sampah ini,” ujarnya.
Ia menyampaikan, saat ini ada empat petugas bank sampah yang mengambil sampah para nasabah setiap hari, dari desa setempat maupun di desa dan instansi lainnya. Upaya “jemput bola” tersebut merupakan salah satu layanan untuk memudahkan nasabah menabung sampah.
“Kami punya empat petugas untuk mengambil sampah di desa, sekolah dan instansi Pemda sesuai jadwal yang telah kami tentukan. Untuk petugas yang memilah sampah di sini ada tiga orang,” katanya.
Ade menyebutkan, semua jenis sampah bisa diterima oleh Bank Sampah Dewi Sri, termasuk residu sampah dan sampah organik. Untuk sampah organik, nantinya akan dijadikan kompos dan pihaknya telah bekerja sama dengan kelompok wanita tani (KWT) desa setempat.
“Kita menerima sampah tidak kurang dari empat kwintal setiap harinya. Semua jenis sampah kita terima, kita pilah setiap hari,” katanya.
Seperti diketahui, keberadaan Bank Sampah Dewi Sri ini telah menyedot animo masyarakat untuk menabung sampah di bank sampah tersebut.
Di penghujung 2024, Bank Sampah Dewi Sri sudah memiliki lebih dari 300 nasabah, dari desa setempat maupun dari desa-desa lainnya seperti Desa Kedongdong Kidul, Cipanas, Cangkoak, Sindangmekar, Cisaat, Sindangjawa, Balerante dan Kelurahan Kenanga.
Selain itu, Bank Sampah Dewi Sri juga memiliki nasabah dari sejumlah dinas atau instansi pemerintah daerah seperti Bappelitbangda, DKPP, Dinas Pertanian, DPMD, Dinas Lingkungan Hidup hingga sejumlah sekolah dan pesantren.(Junaedi)