Tangani Korban Penyalahgunaan Narkoba, BNN Kota Cirebon Rehabilitasi 112 Orang Selama 2024
kacenews.id-CIREBON- Sebanyak 112 orang mendapatkan layanan rehabilitasi dari BNN Kota Cirebon pada 2024. Selain puskesmas, Yayasan Bina Insan Mandiri turut berkontribusi dalam mendukung layanan ini.
Sehingga hasilnya, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai 3,49 dari skala 4, menunjukkan kualitas pelayanan yang optimal.
“BNN juga melibatkan masyarakat melalui pembentukan 50 penggiat anti narkoba aktif yang siap menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing,” kata Kepala BNN Kota Cirebon, Kombes Pol Tunggul Sinatrio saat memaparkan pencapaian kinerja di 2024.
Kemudian dalam bidang penindakan, BNN berhasil mengungkap tiga kasus peredaran narkotika jenis sabu-sabu dan satu kasus obat keras tanpa izin edar.
“Dengan bantuan aplikasi E-Mindik dan New Sirena, efektivitas administrasi penyidikan dan layanan rehabilitasi dapat ditingkatkan,” ujarnya.
Menurutnya, kerja sama strategis dengan pemerintah, institusi pendidikan, dan swasta terjalin melalui enam dokumen perjanjian. Langkah ini menjadi pondasi penting dalam memerangi ancaman narkoba secara kolektif.
“Dengan semangat War on Drugs, Speed Up Never Let Up, mari bersama-sama menciptakan Indonesia Bersinar – bersih dari narkoba,” ucapnya.
Selain itu, ia juga menyebutkan hasil kerja nyata melalui program Kelurahan Bersinar, inovasi kreatif, hingga pemberdayaan masyarakat.
Menurutnya, BNN menginisiasi program Kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar) di dua wilayah, yaitu Kalijaga dan Lemahwungkuk. Program ini didukung kegiatan seperti pelatihan ketahanan keluarga anti narkoba serta pembentukan kelompok remaja teman sebaya anti narkotika, dengan melibatkan 20 peserta dari kalangan keluarga dan remaja.
“Sebagai bagian dari kampanye massif ‘War on Drugs’, sebanyak 113 kegiatan sosialisasi telah menjangkau 36.959 peserta. Media cetak, media luar ruang, dan media sosial juga dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan anti-narkoba,” katanya.
Tunggul mengemukakan, pendekatan unik seperti kegiatan salat keliling di 18 masjid juga mendapat respons positif. Pesan anti narkoba disampaikan secara langsung kepada masyarakat melalui pendekatan religi.
“Selain itu, deteksi dini melalui tes urin dilakukan kepada 261 orang untuk mencegah penyalahgunaan narkoba sejak awal,” katanya.(Fa)