Ayumajakuning

Penghujung Akhir Tahun, Sanggar Sekar Sajikan Tarian Khas Daerah

kacenews.id-MAJALENGKA-Sanggar Sekar Laras bersama Karang Taruna Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka menggelar Festival Kampungan jelang akhir 2024 selama hamper sepekan 26 hingga 31 Desember 2024.

Festival Kampungan yang ke-9, dihelat di Alun-desa setempat dengan agenda pergelaran sejumlah kesenian tradisiopnal dan modern dari para seniman di Kabupaten Majalengka juga luar kota seperti Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan (Ciayumajakuning), juga ada beberapa seniman dari luar kota, seperti Yogyakarta, Magelang, Bali, dan kota-kota lainnya

Sementara menurut Ketua Panitia Festival Kampungan ke-9, juga Pimpinan Sanggar Sekar Laras, Darto JE, menyebutkan, Festival Kampungan ini rutin digelar setiap tahun dan tahun ini adalah tahun ke 9.

“Kami sudah 9 tahun mengadakan event ini. Sajian dari acara ini yaitu tarian khas daerah diantaran tari topeng, sintren, kesenian lainnya ada seni bela diri karate, jaipong, pencak dan sejumlah kesenian lainnya,” ujar Darto JE.

Untuk tahun ini menurutnya, pengisi acara, selain dari daerah Cirebon-Indramayu-Majalengka-Kuningan (Ciayumajakuning), juga ada beberapa seniman dari luar kota, seperti Yogyakarta, Magelang, Bali, dan kota-kota lainnya.

Darto menuturkan, festival kampungan bukan sekadar media hiburan melainkanm yang paling utama adalah memperkenalkan budaya dan seni kepada generasi muda yang nyaris tidak ingin mengenal lagi kesenian daerah seperti topeng, sintren, berokan, barongsay yang dikenal kesenian dari Cina atau seni lainnya yang dianggapnya kampungan.

“Saya ingin kesenian – kesenian ini tetap tumbuh di masyarakat dan dicintai masyarakat, kalau di tempat hajatana tidak ada lagi yang mau nanggap (menggelar) maka tempatnya adalah di festival, atau kami harap di acara – acara pemerintah bisa di gelar, karena senin dan senimannya tetap harus hidup,” ungkap Darto.

Darto sendiri di sanggarnya kini tetap mengembangkan sejumlah kesenian seperti tari topeng, sintren yang mungkin di tempat lain sudah tidak ada yang berminat, pantomime, barongsay, disamping mengembangkan kesenian modern.

“Alhamdulillah, dari event ini ada yang membekas. Festival ini biasa digelar pada Desember karena mengambil moment saat orang kota mudik, menawarkan sesuatu yang baru,” tutur Darto.

Sementara itu Kepala Desa Bongas Kulon Abdul Jaelani , mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan Festival Kampungan ini.

” Kami bangga dan sangat mendukung acara ini, karena yang lain belum tentu bisa menyajikan apa yang kami sajikan, melestarikan seni budaya adalah warisan nenek moyang dan sudah seyogyanya kita jaga seiring dengan kemajuan jaman, ” tuturnya.

Selain penampilan kesenian ada sajian kuliner lokal sebagai wujud melestarikan makanan tradisional yang rasa dan nikmatnya tidak kalah oleh makanan makanan jaman sekarang yang selalu instan.

Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Majalengka Ida Heryani menyebutkan, Festival Kampungan cukup menarik. Sebuah kegiatan yang memadukan seni dan UMKM untuk mengimbangi modernisasi kehidupan dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya daerah.

“Kegiatan ini sangat membantu perkembangan seni budaya serta UMKM di Kabupaten Majalengka khususnya di Wilayah Kecamatan Sumberjaya dan Desa Bongas. Festival ini harus terus berlanjut karena mengangkat daerah. Kesenian bisa tetap hidup di tengah dimasyarakat, UMKM juga bisa terangkat,” ucap Dedi Supandi.(Ta)

Back to top button