Kronologis Bus Putra Remaja Sentosa Terbakar di Jalan Tol Cipali
kacenews.id-INDRAMAYU-Menurut dia, bus yang terbakar yaitu bus Putra Remaja Sentosa dengan nomor polisi (nopol) AB 7645 AS yang dikemudikan oleh Riyadi warga Kecamatan Tidar Utara Magelang, Kota Magelang.
Bus Putra Remaja Sentosa dengan jurusan Solo-Jambi ludes terbakar di tepi ruas jalan Tol Cipali KM 139.400 wilayah hukum Polres Indramayu.
Kebakaran ini terjadi saat kendaraan sedang Jakarta pada Kamis (26/12/2024) pukul 00.30 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, bahkan semua penumpang dinyatakan selamat.
Peristiwa ini berawal ketika pengemudi bus merasa ada masalah di bagian mesin kendaraannya.
Kemudian, sopir bus bernama Riyadi (60 tahun) ini menepikan kendaraan untuk memeriksa apa yang terjadi. Dia lalu meminta seluruh penumpang yang berjumlah 30 orang untuk turun.
Saat dilakukan pemeriksaan itu, tiba-tiba api menyala dan langsung membakar hangus badan bus jurusan Solo-Jambi.
Kapolres Indramayu AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Lantas Polres Indramayu AKP Abdurrohman Hidayat membenarkan kejadian
tersebut.(Di)
Kronologis Bus Putra Remaja Sentosa Terbakar
-Bus Putra Remaja Sentosa nopol AB 7645 AS dengan jurusan Solo-Jambi hangus terbakar di tepi ruas jalan Tol Cipali KM 139.400 wilayah hukum Polres Indramayu, Kamis (26/12/2024) pukul 00.30 WIB. Bus melaju ke arah Jakarta.
– Peristiwa ini berawal ketika pengemudi bus, Riyadi (60 tahun) mencium bau menyengat yang diduga dari kabel terbakar. Ia menduga ada masalah di bagian mesin kendaraan.
– Sopir bus, Riyadi lalu menepikan kendaraan untuk memeriksa mesin. Ia meminta seluruh penumpang yang berjumlah 30 orang turun dari bus.
-Saat dilakukan pemeriksaan, tiba-tiba api menyala dan langsung membakar hangus badan bus jurusan Solo-Jambi.
-Semua penumpang dinyatakan selamat. Kerugian ditaksir sekitar Rp 100 juta
– Bus tersebut telah dievakuasi oleh petugas Astra Tol Cipali bekerjasama dengan PJR Polda Jabar, Polres Indramayu, dan Damkar setempat.
Waspada, Ini Beberapa Faktor Penyebab Bus Terbanyak Secara Tiba-tiba!
1. Charger Laptop di Dalam Bus
-Charger laptop bisa menarik arus listrik antara 65 watt hingga 150 watt atau lebih, tergantung pada jenis dan ukuran laptop. Jika sistem kelistrikan bus tidak dirancang untuk menampung daya sebesar itu, ada risiko korsleting atau overload yang memicu kebakaran.
2. Penggunaan Banyak Charger Secara Bersamaan
Jika banyak penumpang di bus menggunakan charger pada soket yang sama, atau ada penggunaan colokan eksternal (extension cord) yang tidak sesuai kapasitas, ini dapat menyebabkan beban berlebih pada sirkuit listrik bus, yang bisa memicu kebakaran.
3. Kebocoran Bahan Bakar
Bahan bakar yang bocor, baik dari tangki, pipa, atau sambungan, bisa menetes ke bagian mesin panas dan memicu api.
4. Panas Berlebih pada Mesin
Mesin yang tidak terawat dengan baik bisa menyebabkan overheating (panas berlebih), yang pada gilirannya dapat memicu kebakaran. Pun demikian jika terjadi kebocoran oli.
5. Kerusakan pada Sistem Pembuangan (Exhaust)
Jika saluran pembuangan (exhaust) tersumbat, gas buang bisa menumpuk dan menyebabkan peningkatan suhu yang tinggi, yang dapat menyebabkan kebakaran pada komponen mesin atau bahkan bodi bus itu sendiri.
6. Penggunaan Material yang Tidak Sesuai
Beberapa bus mungkin memiliki material interior yang mudah terbakar, seperti karpet, jok, atau pelapis dinding yang terbuat dari bahan yang tidak tahan api. Jika api atau percikan terjadi di dalam bus, bahan-bahan ini bisa memperburuk kebakaran.
8. Kebakaran Akibat Percikan Api dari Luar
Bus bisa terbakar jika ada percikan api dari kendaraan lain yang melintas, terutama di jalanan yang padat atau daerah dengan banyak bahan mudah terbakar di sekitarnya.
9. Kesalahan Manusia
Pengemudi yang tidak berpengalaman atau melakukan kesalahan operasional, seperti overloading atau pengisian bahan bakar yang tidak benar, dapat memperburuk kondisi yang menyebabkan kebakaran.
10. Kondisi Cuaca Panas
Pada cuaca yang sangat panas, terutama saat berada di daerah dengan suhu tinggi, suhu mesin dan komponen lainnya bisa meningkat tajam dan meningkatkan risiko kebakaran.