Ragam

Kirim Duta Budaya ke FSBKN, Keraton Kaprabonan Cirebon Tampilkan Tari Sekar Kaprabon

 

 

 


kacenews.id-CIREBON
-Keraton Kaprabonan Cirebon kirim duta budaya ke Festival Seni Budaya Kerajaan Nusantara (FSBKN) di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng) yang berlangsung pada Sabtu-Senin (14-16/12/2024).

Kaprabonan menjadi satu-satunya keraton yang mengikuti kirab dan gelar budaya dari Jawa Barat (Jabar).

Dalam kegiatan dengan tema “Peran Kerajaan Nusantara Menyongsong Indonesia Emas 2045”, sebanyak 55 orang utusan khusus Keraton Kaprabonan Cirebon hadir mengikuti FSBKN yang dulu dikenal dengan Festival Keraton Nusantara (FKN).

“Utusan Keraton Kaprabonan Cirebon dipimpin oleh Pangeran Handi Kaprabon, Sultan Kaprabonan generasi ke sebelas,” kata Juru Bicara Kaprabonan Bidang Sejarah dan Kepurbakalaan, Akbarudin Sucipto, Senin (16/12/2024).

Dalam acara yang diselenggarakan oleh Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN) ini, Kaprabonan mengikuti kirab prajurit kerajaan se-Nusantara, gala dinner, silaturahmi pertemuan raja dan ratu se-Nusantara, seminar sejarah dan gelar budaya menampilkan tari sekar Kaprabon dari Tari Putri Caruban Larang.

Diketahui, tari sekar Kaprabon adalah tari yang menggambarkan tentang proses tumbuh kembangnya para putri keraton dalam mengisi dan memanfaatkan waktu luangnya di usia muda dan remaja.

Bagaikan bunga-bunga yang tumbuh subur dan mewangi di pelataran rumah, para putri Kaprabon ini dengan penuh keceriaan dan rasa bahagia terus ngangsu kaweruh, menimba ilmu dan belajar tentang etika, budi pekerti hingga kemuliaan hidup.

Tari ini juga didedikasikan sebagai bentuk penghormatan kepada para tamu kehormatan para yang mulia raja dan ratu, para pemangku negeri serta para guru yang telah bersama-sama menjaga harkat martabat bangsa.

Sementara itu sinopsis Tari Caruban Larang Keraton Kaprabonan Cirebon, Sosok Nyi Mas Ratu Caruban Larang atau Nyi Mas Subang Kranjang yang digambarkan dalam tari ini adalah seorang putri yang memiliki jiwa dan karakter mulia serta utama.

Karakter dan kepribadiannya begitu istimewa. Paras cantiknya, begitu mempesona laksana emas dan berlian sekeranjang. Hingga menggoda dan memikat hati para ksatria mancanegara untuk memperebutkannya.

Tari ini juga menggambarkan, bagai mana sebuah cita-cita mulia dan keinginan luhur haruslah diperjuangkan dengan sepenuh hati, jiwa, dan raga.

Menjadi mukti dan mulia, serta menuju kesempurnaan adalah hal yang harus diperjuangkan atau dijaga lewat kesungguhan diri dalam menggembalakan proses hidup dengan etika, ilmu dan kemanusiaan.(Jak) 

 

Related Articles

Back to top button