Puluhan Mahasiswa UNMA Gelar Aksi Unjuk Rasa, Tuntut Konflik Yayasan Berakhir
kacenews.id-MAJALENGKA-Suasana Jumat (13/12/2024) pagi, di depan kantor Yayasan Universitas Majalengka (Unma) tampak mencekam dan berbeda dari biasanya.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unma menggelar aksi unjuk rasa. Spanduk dan poster bertuliskan selamatkan yayasan terlihat jelas di tengah kerumunan massa.
Disusul suara lantang para orator menggema di udara, memecah keheningan pagi. Dengan semangat yang menggebu, para mahasiswa berorasi menyuarakan tuntutan agar yayasan diisi kalangan profesionalitas untuk masa depan kampus.
Di tengah massa aksi barisan aparat kepolisiaan berjaga dengan wajah serius, guna memastikan jalannya aksi tetap tertib.
Presiden BEM Unma, Anwar Yusuf menyampaikan keresahan mahasiswa akibat konflik internal yayasan yang dinilai telah menghambat civitas akademik.
“Kami para mahasiswa korban konflik. Bagaimana kami bisa belajar dengan tenang jika yayasan terus dilanda perselisihan? Kami menuntut agar masalah ini segera diselesaikan,” tegasnya.
Anwar pun menyoroti pentingnya profesionalisme dalam struktur yayasan. Menurutnya, pengelolaan yayasan harus dijalankan pihak yang benar-benar memahami seluk-beluk kampus, bukan oleh orang luar yang tidak kompeten.
“Kepengurusan yayasan harus sesuai aturan, bebas dari kepentingan pribadi, dan diisi oleh orang-orang yang benar-benar memahami kebutuhan kampus,” katanya sambil disambut teriakan dukungan dari massa aksi.
Tuntutan mahasiswa juga mendesak agar Amirudin dan pihak-pihak terkait lainnya segera mundur dari kepengurusan yayasan. Agar situasi semakin kondusif.
“Semua pihak harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan agar situasi segera membaik,” lanjut Anwar.
“Semua kegiatan kampus, dari akademik hingga operasional, bergantung pada yayasan. Jika yayasan sakit, bagaimana mahasiswa mau belajar tenang?” ujar salah satu mahasiswa orator lainya dengan penuh semangat.
Aksi unjuk rasa berlangsung sekitar dua jam berlangsung dengan penuh semangat, namun tetap berjalan damai dan tertib di bawah pengawalan aparat kepolisian.
Usai menyalurkan aspirasinya, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib, namun sebelum bubar mereka mengancam akan kembali turun ke jalan jika tuntutanya tidak direspon.
“Kami tidak akan diam. Jika konflik ini terus berlarut, kami akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar,” tutupnya meninggalkan pesan tegas bagi pihak yayasan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak yayasan terkait tuntutan mahasiswa.(Jep)