Pj Bupati Majalengka: Simpul-simpul Keramaian Tumbuhkan Ekonomi Daerah
kacenews.id-MAJALENGKA-Dalam setahun angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka turun sebesar 2,7 % dibanding Tahun 2024, yang semula 11,21 % menjadi 8,34 % dari jumlah penduduk hampir 1,3 juta jiwa, penurunan angka ini dampak dari intervesi pemerintah lewat pemberdayaan masyarakat serta akurasi data kemiskinan ekstrem.
Badan Pusat Statistik merelease jumlah penduduk miskin di Kabupaten Majalengka di tahun 2023 sebanyak 138.740 jiwa serta di tahun 2024 sebanyak 134.580 jiwa.
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengatakan, penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka diantaranya karena adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan. Kini tumbuh simpul – simpul keramaian di berbagai daerah termasuk di pedesaan yang berdampak pada aktifitas masyarakat. Adanya aktifitas banyak transaksi jual beli dilakukan.
“Di sejumlah desa kini ada pasar malam, di sekitar pabrik tumbuh perekonomian baru terutama saat bayaran di pabrik ada pasar di sana terjadi transaksi antara buruh pabrik dan pedagang, di pasar mambo juga kami hidupkan kembali, setiap malam minggu ada hiburan malam dan UMKM,” ungkap Dedi.
Selain itu menurutnya turunnya angka kemiskinan juga karena menurunnya angka pengangguran terbuka.
Pemerintah Kabupaten Majalengka membuka BLK sejak beberapa tahun lali yang melatih banyak calon tenaga kerja sebagian diantaranya langsung direkrut pihak pabrik sebagian lagi berwirausaha karena di BLK dilatih kewirausahaan untuk menyalurkan bakat pencar kerja.
“BLK telah melatih beberapa angkatan kerja, ada yang pelatihan kewirausahaan, ada juga pelatihan yang keahliannya dibutuhkan pihak perusahaan, pelatihan ini disesuaikan dengan kebutuhan pencari kerja dan penerima kerja,” ungkap Dedi.
Bagi yang memilih wirausaha dengan membuka UMKM, pemerintah memfasilitasi Nomor Induk Berusaha (NIB) secara gratis. Sekarang hampir kebanyakan pelaku usaha telah memiliki NIB.
Untuk UMKM Dedi menyebt, pihaknya berkolaborasi dengan istrinya yang juga Ketua Tim Penggerak PKK yang setiap waktu berkeliling kecamatan, lewat program Sapa Usaha Rakyat Aksi Berbagi Informasi.
“Jadi kami berkolaborasi, setiap pergi ke kecamatan membawa mobil Sakocepat yang akan melayani pembuatan NIB , serta kita gaet BAZNAS untuk memberikan modal usaha ,” ungkap Dedi yang menyebut pendataan kemiskinan juga dikerjasamakan dengan mahasiswa IPDN.
“Upaya – upaya tersebut membuahkan hasil penurunan angka kemiskinan, semoga usaha yang dijalankan pelaku UMKM bisa terus berkembang dan masyarakat semakin sejahtera,” ungkap Dedi.
Hadiah
Menurutnya, berkat keberhasilan penurunan angka kemiskinan, Pemkab Majalengka mendapat perhatian khusus dari pemerintah pusat berupa dana insentif fiskal untuk APBD Kabupaten Majalengka sebesar Rp 11,7 miliar.
“Ada penhargaan dari Mas Wapres karena kita telah sukses melakukan penurunan angka kemiskinan melalui UMKM serta penurunan angka stunting, dana yang cukup besar untuk penambahan APBD yang akan dipegunakan untuk rakyat Majalengka,” ungkap Dedi.(Ta)