Opini

Guru, Pahlawan Pendidikan yang Mencerdaskan

Guru, Pahlawan Pendidikan yang Mencerdaskan
Oleh: Imam Nur Suharno
Kadiv Humas dan Dakwah di Pesantren Husnul Khotimah, Kuningan

Di bulan November kemarin bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan Nasional 10 November dan Hari Guru Nasional 25 Novermber. Dua peringatan ini menjadi penting mengingat semangat kepahlawanan tidak boleh pudar dari jiwa bangsa Indonesia. Dan, guru menjadi pahlawan pendidikan yang akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) dalam berbagai profesi.
Pahlawan pada masa penjajahan berjuang untuk meraih kemerdekaan bangsa Indonesia. Kini kita sebagai guru berjuang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Jika dahulu para pahlawan berjuang dengan menggunakan senjata bambu runcing, kini para guru berjuang menggunakan pulpen dan teknologi. Jika dahulu para pahlawan sebagai garda terdepan dalam melawan penjajah, kini para guru sebagai garda terdepan dalam melawan kebodohan.
Semangat perjuangan para pahlawan dalam kemerdekaan bangsa itu tidak bisa dipisahkan dengan semangat perjuangan para guru dalam kemerdekaan bangsa dari kebodohan.
Para pahlawan dalam menjaga semangat perjuangan memiliki lagu perjuangan yaitu “Maju Tak Gentar” karya C Simanjutak. Maju tak gentar membela yang benar. Maju tak gentar hak kita diserang. Maju serentak mengusir penyerang. Maju serentak tentu kita menang. Bergerak bergerak. Serentak Serentak. Menerkam menerjang terkam. Tak gentar tak gentar. Menyerang menyerang. Majulah majulah menang
Para guru memiliki “Hymne Guru” karya Sartono. Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru. Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku. Semua baktimu akan kuukir, di dalam hatiku. Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu. Terpujilah wahai ibu bapak guru. Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku. Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku. Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu. Engkau bagai pelita dalam kegelapan. Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan. Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa.
Guru sebagai ujung tombak dan pahlawan dalam pendidikan hendaknya mendapatkan perhatian yang lebih. Sebab tanpanya, tidak akan ada artinya pendidikan. Hal ini menunjukkan tentang pentingnya peran guru dalam pembangunan bangsa melalui pendidikan.
Wujud termulia di dunia adalah manusia. Bagian manusia termulia adalah hatinya. Dan, guru dalam hal ini bekerja (mengabdikan diri) untuk menyempurnakan, mengangkat derajat, membersihkan dan menggiringnya untuk mendekatkan diri kepada Allah (al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin).
Pendidikan memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan bangsa. Sejak awal para pendiri bangsa menggariskannya dalam salah satu tujuan bernegara dalam pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum.
Sebelum Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantoro sebagai bapak pendidikan menyatakan, melalui pendidikan manusia Indonesia bisa maju dan beradab, sejajar dan dikenal di antara bangsa-bangsa di dunia.
Faktor terpenting pendidikan itu adalah guru. Guru sebagai garda terdepan dan pahlawan dalam pendidikan. Tidak sedikit di antara kita yang telah berhasil diantarkan oleh guru untuk menduduki posisi penting dalam berbagai posisi, seperti di dunia usaha, pemerintahan, militer, dan di posisi penting lainnya.
Guru sebagai pendidik sebagai gerbang awal dalam pembentukan kepribadian anak didik. Hal ini mengandung makna, guru memberikan pengaruh yang cukup bermakna bagi terwujudnya manusia seutuhnya. Yaitu, manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Ditangan guru (atas izin Allah SWT) terletak masa depan bangsa.
Masih terngiang di dalam benak kita tentang sejarah hancurnya bangsa Jepang. Pasca pemboman Hiroshima dan Nagasaki, Kaisar Jepang, Hirohito mengumpulkan para pejabatnya, termasuk pemimpin pasukan perang Jenderal Toyo untuk menanyakan tentang satu hal. ”Berapa jumlah guru yang masih hidup?”
Mengapa Kaisar Hirohito tidak menanyakan sisa jenderal yang masih hidup, atau menanyakan hal lainnya, selain guru? Ia menyadari bahwa seorang guru akan dapat melahirkan ribuan jenderal, pengusaha, birokrasi, dan orang penting lainnya. Dengan jumlah guru yang masih tersisa saat itu, bangsa Jepang berbenah diri.
Dengan memberikan perhatian terhadap guru, bangsa Jepang mampu bangkit dan menjadi negara maju seperti yang kita lihat saat ini. Karena itu, jika bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa yang maju, mandiri dan disegani oleh bangsa-bangsa di dunia, maka belajarlah dari Jepang.
Pahlawan adalah pintu masuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Guru adalah pintu masuk untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lentera kehidupan. Terima kasih para pahlawan kemerdekaan dan terima kasih pula para guru yang memerdekaan bangsa dari kebodohan, karena jasamu kini aku dapat berkontribusi untuk bangsa meskipun tidak seberapa.***

Related Articles

Related Articles

Back to top button