Ragam

Bangun Budaya Literasi Menonton, LSF Sosialisasikan GNBSM di Kota Cirebon

kacenews.id-CIREBON-Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia (RI) menggelar sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri (GNBSM) bersama mahasiswa, komunitas perfilman dan lainnya di XXI Cirebon Super Blok (CSB) Mall, Sabtu (7/12/2024).

Selain itu, dilaksanakan juga nonton bareng (nobar) film Indonesia bersama LSF berjudul “Sampai Nanti, Hanna” garapan Sutradara Agung Sentausa yang sudah tayang di Bioskop Indonesia mulai 5 Desember 2024.

Kegiatan tersebut merupakan upaya LSF dalam membangun budaya literasi menonton bagi masyarakat.

Ketua LSF RI, Naswardi mengapresiasi kepada seluruh peserta, khususnya warga Cirebon dari kampus, kelompok masyarakat, pegiat literasi budaya dan Komisi I DPR RI yang sudah hadir di kegiatan penting ini.

Ia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih tontonan yang sesuai dengan kelompok usia, demi menciptakan tontonan yang sehat dan mendidik.

“Melalui berbagai kegiatan dan diskusi, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami peran penting sensor film dalam melindungi generasi muda dari dampak negatif media visual,”katanya.

LSF juga ingin mendorong literasi tontonan di kalangan masyarakat, khususnya pelajar, mahasiswa dan generasi muda lainnya. Ia mengatakan, pentingnya penonton untuk mendapatkan tontonan yang berkualitas.

“Kita ingin penonton mendapatkan tontonan yang baik. Selain itu, berkualitas dan pasti harus sesuai dengan klasifikasi usia,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini juga merupakan momen penting untuk menunjukkan keseimbangan antara perlindungan penonton dan kemajuan industri perfilman Indonesia.

“Kami ingin menjaga harmoni antara memajukan industri perfilman dan melindungi hak penonton, karena keduanya memiliki peran yang tak terpisahkan,” kataya.

Melalui gerakan ini, LSF berharap dapat membangun generasi penonton yang cerdas dan kritis, yang tidak hanya mendukung kemajuan perfilman nasional, tetapi juga menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam setiap tontonan.

Sebelum nonton bareng (nobar) Film “Sampai Nanti, Hanna”, lSF memberikan Plakat apresiasi kepada Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono yang tidak hanya berkontribusi dalam mendukung literasi menonton, tetapi juga sebuah penghormatan terhadap peran penting antara legislatif dan lembaga sensor dalam memelihara kualitas tontonan.

Kemudian nobar juga dirangkai dengan diskusi Film yang menghadirkan Ketua Subkomisi Penyensoran LSF RI, Hadi Artomo, Aktor, Akmal Mustapha, Sutradara, Agung Sentausa.

Diskusi ini, berlangsung dengan penuh semangat. Terlebih, Ketua Subkomisi Penelitian dan Pengembangan LSF RI, Zaqia Ramallah yang memandu jalannya kegiatan dengan sukses.

“Semoga mengingatkan kita bahwa menonton bukan hanya soal hiburan, tetapi juga pendidikan, etika, dan tanggung jawab kolektif. Untuk itu, budaya menonton yang positif harus terus digaungkan, demi kemajuan perfilman Indonesia,” kata Naswardi.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono menyebut, dengan komisioner LSF yang baru dibentuk ini diharapkan posisi peran keberpihakan pemerintah baik dari Kementerian Pendidikan maupun Kebudayaan, serta Ekonomi Kreatif bisa menyokong industri perfilman Indonesia untuk bisa lebih bersaing di tengah gempuran film-film asing.

“Kita harus pastikan bahwa kebudayaan Indonesia tetap mendapatkan peran dan porsi yang layak. Jadi bisa menghibur, mendidik, dan bisa membuka ruang-ruang baru untuk budaya Indonesia bisa semakin tumbuh dan berkembang di forum-forum internasional,” tuturnya.

Menurut Dave, pihaknya pun saat ini sedang menyelesaikan Undang-Undang (UU) Penyiaran. UU Penyiaran, mengcover berbagai hal.

“Kita akan segera merampungkan karena bukan hanya untuk kebutuhan televisi saja, tapi juga kebutuhan media secara keseluruhan,”katanya.(Jak) 

 

 

 

 

Related Articles

Back to top button