Isi Seminar di UIN SSC, Guru Besar Melbourne University Kuatkan Kajian Keislaman
kacenews.id-CIREBON-Guru Besar Melbourne University, Prof Nadirsyah Hosen mengunjungi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (SSC) untuk mengisi seminar nasional bertajuk”AI, Social Media and Islam in a Globalized World : Challenges and Oportunities”, di Gedung Pascasarjana, Kamis (5/11/2024).
Nadirsyah mengemukakan argumentasinya mengenai Islam dalam memandang kemajuan dan penggunaan teknologi pada era global.
Dalam paparannya, Gus Nadir, sapaan akrab Nadirsyah memaparkan tantangan keilmuan dari Fakultas Syariah dalam menghadapi kemajuan teknologi. Pasalnya, kemajuan teknologi mempengaruhi pola hidup dan cara ibadah umat Islam.
Ia mencontohkan penggunaan teknologi pada ibadah haji. Di mana sebagian proses ibadahnya saat ini dilakukan dengan bantuan teknologi. Misalnya antrean masuk roudhoh yang terkoneksi dengan identitas.
Melalui aplikasi, orang tidak bisa sembarangan melakukan umrah karena harus antre berdasarkan jatah pertahun.
“Jadi sekarang orang nggak bisa lima kali umroh dalam setahun karena ada aplikasi untuk masuk roudhoh,” katanya.
Namun demikian, penggunaan teknologi tetap harus menyeleraskan pada hukum Islam.
“Makanya harus dibedakan maqoshid dan wasail-nya,” ujarnya.
Begitu juga pada aspek kehidupan keberagamaan yang lain, ia mengungkapkan, rumpun keilmuan dari Fakultas Syariah harus mampu mengurai dinamika yang muncul berkenaan dengan kemajuan teknologi.
Sementara itu, Wakil Rektor II UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof Ilman Nafi’a menyampaikan, kedatangan Gus Nadir ke UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon semakin menguatkan kajian keislaman di PTKIN satu-satunya di Ciayumajakuning itu.
“Momentumnya tepat karena kesempatan ini UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang awalnya IAIN Syekh Nurjati Cirebon bertranformasi menjadi UIN Siber,” katanya.
Menurutnya, UIN Siber sedang menghadapi tantangan luar biasa. Yakni menjadi PTKIN namun harus tetap terbuka pada kajian-kajian keilmuan umum.
“Kampus ini sedang menghadapi tantangan luar biasa. Mau tidak mau sebagai perguruan tinggi Islam tidak bisa lepas dari kajian Islam,” katanya.
Ia berharap, kedatang Gus Nadir juga dapat membuka peluang kerja sama antara UIN Siber dan Melbourne University. Tujuannya memperluas jejaring internasional sesama perguruan tinggi.
“Saya berharap kehadiran Gus Nadir ke depan menjadi jembatan untuk mahasiswa apakah student exchange atau beasiswa S2 di Australi, termasuk dosen-dosennya apakah riset dan sebagainya,” tuturnya.(Fa)