Sejumlah Permasalahan Jadi Perhatian Khusus Pemda, Pj Bupati Cirebon Ajak Kuwu dan Camat Cari Solusi Bersama
kacenews.id-CIREBON-Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya melakukan koordinasi dengan para camat dan kuwu di lima kecamatan, serta para UPT P5A dari DPPKBP3A dan puskesmas di wilayah tersebut, Rabu (4/12/2024).
Kelima kecamatan tersebut yakni, Plered, Weru, Tengahtani, Kedawung dan Klangenan serta para kuwu yang tersebar di lima kecamatan.
Menurut Wahyu, butuh koordinasi semua pihak agar permasalahan yang ada di Kabupaten Cirebon bisa terselesaikan.
Ia mengungkapkan, ada beberapa permasalahan yang menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Cirebon.Yakni progres zero kemiskinan ekstrem menjadi program yang dicanangkan oleh Pemda Kabupaten Cirebon.
“Bagaimana perhatian para camat dan kuwu serta semua terkait zero kemiskinan ekstrem yang ada di wilayahnya masing-masing,” katanya.
Kemudian permasalahan stunting masih menjadi program utama dari pemerintah pusat maupun daerah.
“Jangan sampai ada kasus stunting baru di Kabupaten Cirebon, dan ini menjadi atensi untuk para camat, kuwu dan lainnya. Ini akan kami kawal terus,” katanya.
Selain itu, terkait dengan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) baru, supaya memudahkan pelaku UMKM dalam penerbitan NIB-nya.
Lalu pihaknya juga konsen terhadap upaya setiap desa/kelurahan agar memiliki produk-produk unggulan, yang bisa ditampilkan dan menjadi ciri khas masing masing wilayah di Kabupaten Cirebon.
Lebih lanjut kata Wahyu, pihaknya juga tidak lupa membahas tentang ketahanan pangan. Karena itu menjadi program pemerintah pusat.
“Program pusat seperti ketahanan pangan harus kita selaraskan dengan di daerah. Jadi ini menjadi salah satu perhatian pemerintah daerah,” ujarnya.
Bahkan dirinya meminta, agar semua pihak melihat kondisi yang harus diperhatikan juga, khususnya terkait sampah dan penanganan banjir.
“Sampah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkab Cirebon, dan ini musim hujan juga menjadi perhatian. Karena antisipasi bencana banjir. Sehingga rakor ini sangat penting karena gerak langkahnya harus bareng bareng,” katanya.
Menurutnya, pada rapat koordinasi ini sengaja dipecah menjadi beberapa wilayah. Hal tersebut dilakukan agar semua bisa masuk hingga ke tingkat desa.
“Memang kita membagi wilayahnya menjadi delapan wilayah. Saat ini untuk lima kecamatan dulu supaya bisa langsung masuk yang level para kuwu, UPT dan sebagainya,”katanya.
Sehingga dengan rapat ini bisa berdiskusi bersama-sama, karena permasalahan di semua desa berbeda-beda. Kemudian bisa mendapatkan solusi bersama untuk memecahkan masalahnya.
“Pada prinsipnya, bagaimana kita bisa lebih memberikan pelayanan kepada masyarakat lebih baik lagi,”katanya.(Junaedi)