Nasional

KPI Sarankan PDIP Introspeksi Diri Ketimbang Salahkan Kepolisian RI

CIREBON- kacenew.id-Isu ‘Partai Coklat’ yang digaungkan PDIP merupakan isu politis yang diduga ingin menjatuhkan nama baik kepolisian karena tidak ada ‘Partai Coklat’ sejak Indonesia merdeka hingga database di KPU RI.
“Para petinggi PDIP melemparkan isu seolah ada ‘Partai Coklat’ yang menyudutkan kepolisian atay TNI. Isu tersebut merupakan isu nyeleneh” kata Presiden Kongres Pemuda Indonesia (KPI) Pitra Romadoni Nasution, SH.MH dalam rilisnya yang diterima redaksi, Sabtu (30/11/2024).
KPI menilai, PDIP tidak sanggup menelan pil kekalahannya, khususnya di Jateng, Sumut, Jawa Timur, hingga Sulawesi Utara, sehingga membuat isu Partai Coklat dan menyalahkan kepolisian. Mestinya PDIP jika menemukan bukti adanya dugaan pelanggaran maka memproses hal tersebut sesuai prosedur hukum ke Bawaslu, Propam dan MK.
“Bukan malah membuat isu yang kebenarannya diragukan karena tidak adanya suatu putusan yang menyatakan intitusi kepolisian terlibat melakukan pelanggaran. Dan Ini mustahil institusi kepolisian cawe-cawe dalam politik,” tegas dia.
KPI menilai, jika pun ada personel yang melakukan pelanggaran, PDIP tidak boleh menggeneralisir secara keseluruhan intitusi. “Silakan kalau ada oknum laporkan ke Bawaslu, nanti kan akan dibuktikan kebenarannya, bukan malah menghakimi pihak kepolisian secara keseluruhan,” imbau Pitra.
Menurut KPI, imbas kekalahan tersebut memang memantik emosi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan menyampaikan kekecewaannya atas Pilkada Serentak 2024 dan kekalahan calon yang diusung di daerah basis-basis massanya.
Seperti diketahui, dalam pidatonya yang dilihat pada kanal resmi Youtube PDI Perjuangan, Megawati menyebutkan Pilkada 2024 menjadi tontonan demokrasi yang kini terancam mati karena penggunaan sumber daya dan alat negara.
“Hal ini tampak di beberapa wilayah yang saya amati terus-menerus, seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, hingga Sulawesi Utara dan berbagai provinsi lainnya,” kata Megawati.
Terhadap pidato tersebut, Presiden KPI, Pitra Romadoni Nasution meminta agar PDIP segera evaluasi diri dan bertobat menyalahkan Polri serta segera ‘taubat konstitusi’.
“Hal tersebut demi persatuan dan kedamaian di Indonesia agar tidak terjadi perpecahan di tengah tengah masyarakat dengan menyudutkan Polri,” tambah dia.(Junaedi)

Back to top button