Ketika Artis Jadi Tim Sukses
Oleh: Sukanda Subrata
Penulis Lepas Cirebon
Penunjukan anggota tim sukses pemilihan calon kepala daerah merupakan hak calon yang bersangkutan.Tentu sudah mempertimbangkan nilai-nilai positifnya. Sayangnya masyarakat kadang menunjukkan sikap yang kurang sependapat dengan tim sukses yang sudah ditentukan oleh bakal calon. Apakah ketidaksenangan masyarakat bisa menjadi bumerang yang akhirnya merugikan calon karena masyarakat itu pindah pilihan? Kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi. Apalagi tim suksesnya merupakan orang yang tidak disukai masyarakat bahkan sudah berurusan dengan pidana.
Kalangan artis atau selebritis banyak yang diminta menjadi tim sukses Pilgub karena dinilai artis banyak pengemarnya, sehingga artis punya potensi besar untuk mendulang suara. Artis sebagai publik figur tentu tak akan menolak permintaan tersebut. Selain bisa menambah kepopuleran mereka di masyarakat, juga akan meciptakan hubungan harmonis mereka jika calon yang diperjungkannya berhasil. Artis bisa merasa tersanjung dengan diberikan tempat terhormat seperti itu, ke mana-mana dikawal, ke mana-mana gratis dan bisa bertemu langsung dengan penggemar.
Namun demikian, dari segala macam fasilitas yang diberikan artis juga punya tanggung jawab moral yang besar kepada calon gubernur. Dia harus berusaha sekuatnya untuk memenangkannya, jika tidak dia tidak laku lagi untuk hal yang sama di tahun-tahun mendatang.
Masyarakat heran ketika Cak Lontong jadi ketua tim sukses calon gubernur Jakarta Pramono Anung-Rano Karno.Padahal masyarakat yang heran itu tidak akan memilih calon gubernur Jakarta karena bukan warga Jakarta.Yang mereka tahu Cak Lontong sebatas komedian terkenal.Padahal dia itu seorang insinyur lulusan Universitas Airlangga.
Pada Pilgub Jawa Barat, calon Gubernur dan wakil gubernur nomor 4 yakni : Dedi Mulyadi –Erwan Setiawan juga memanfaatkan ketenaran para artis untuk menjadi tim sukses. Mereka merupakan para artis yang sudah punya level nasional maupun artis lokal. Harapannya dengan cara seperti ini banyak masyarakat yang memilih sang calon.Sepertinya alasan artis menjadi tim sukses calon nomor 4 ini berbeda dengan yang di Jakarta.Yang ini lebih cenderung adanya hubungan emosional yang sangat kental dengan Dedi Mulyadi, jadi bukan murni karena uang.Orang sebaik Dedi Mulyadi banyak yang suka, apalagi sama – sama orang Jawa Barat, sama –sama orang Sunda, sama –sama orang suka seni., sama – sama orang yang memperjuangkan budaya Sunda. Sebut saja Kang Doel Soembang, Kang Sule, Kang Ohang , Teh Mely Guslow,Wulan Jameela, Teh Deasy Ratna Sari, mereka adalah orang orang Sunda terbaik yang selalu memperjuangkan dan mengidentifikasikan kesundaan di tengah – tengah pergaulan nasional.
Langkah menggaet artis untuk menjadi tim sukses seperti ini sayang sekali tidak diikuti oleh tim suskes calon bupati dan wali kota. Apa mungkin tidak ada keberanian dari si calon atau artisnya yang tidak mau diajak bekerja sama. Mustahil kan di daerah tidak ada artis atau seniman yang sudah ikonik? Di kabupaten Cirebon banyak artis penyanyi tarling Cirebonan papan atas seperti Nunung Alvi, Diana Sastra, Dian Anik, Anik Arnika, Wulan, Itih S, Uuk Sukarna, Kang Yoyo Sukaryo, Kang Eman Suherman, Kang Kekey Sukendar, Mimi Oki Mena, Mimi Titi Betrik, Mimi Hernawati dan lain lain. Jangan – jangan hal ini terkait dengan rasa ketakutan artis jika harus menjadi tim sukses.Ketika pesta pemilihan Bbupati kelar, artis bisa tidak laku di masyarakat yang pendukungnya kalah. Masyarakat masih berharap artis publik figur ini selalu bersikap netral, tidak memihak ke salah satu calon. Padahal artis juga sama seperti warga negara yang lainnya yang punya hak memilih dan dipilih dalam setiap pesta demokrasi.
Jika saat ini para calon bupati, wakil bupati belum merasa tertarik untuk memanfaatkan nama besar artis lokalnya, ini harus menjadi pembelajaran bagi para artis itu sendiri, artis selama ini belum punya potensi lain selain profesinya. Mungkin latar belakang pendidikannya, mungkin nilai spiritualnya, mungkin nilai kemanusiaannya yang masih kurang. Di era kekinian, berprofesi sebagai apapun harus memiliki nilai plusnya.Ini yang belum dimiliki para artis Cirebon sampai saat ini.Berbeda dengan artis-artis lain yang menjadi tim sukses di calon Gubernur Jawa Barat nomor 4, Dedi Mulyadi –Erwan Setiawan, pendidikan formalnya mendukung walaupun berkutat di seni tradisional.
Kita punya harapan besar ke depan bahwa para artis Cirebon bisa profesional dengan punya skill yang kompetitif. Sehingga tidak lagi disepelekan oleh para calon kepala daerah.***