Ayumajakuning

Dua Bocah Kakak Beradik asal Majalengka Dirantai Dalam Kamar, Berhasil Kabur, Ditemukan Warga Tergeletak Kelaparan

DIDUGA sering mencuri uang di rumah milik orang tuanya, dua bocah kakak beradik yang masih duduk di bangku kelas I dan II di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka dirantai dan disekap orang tuanya, Rabu, 13 November 2024.

Video kedua bocah sempat viral karena diketahui bisa lolos dari sekapan orang tuanya. Kemudian bocah tersebut ke luar rumah yang berencana pergi ke rumah neneknya. Diperjalanan, diketahui tetangganya, bocah tersebut dalam kondisi lemas, karena katanya belum makan.

Orang yang menemukan segera membawanya ke Kantor Desa Jatiwangi dan rantai segera dibuka di kantor desa.

Warga pun beramai – ramai membuka kunci rantai yang melingkar di leher kedua anak dan tangan mereka. Ketika membuka kunci gembok yang ada di leher, warga sedikit mengalami kesulitan karena alat bantu tang yang digunakan kurang tajam.

Akhirnya rantai bisa lepas dari leher yang membelegu kedua anak kakak beradik yang masih anak – anak tersebut.

Kepala Desa Jatiwangi, Yuda Henri Saputra mengungkapkan, dua bocah tersebut disekap dan dirantai orang tuanya bukan tanpa alasan. Orangtuanya kesal dengan kenakalan anaknya.

“Bocah ditemukan warga di jalan dalam keadaan lemas karena kelaparan belum dikasih makan, kondisinya masih terikat rantai dan digembok, mereka kabur dari rumah kemudian ditolong warga,” kata Kepala Desa Jatiwangi.

Orang tua anak kesehariannya bekerja sebagai penarik odong – odong di pasar malam. Atas kejadian tersebut, orang tuanya dimintai keterangan dan membuat pernyataan untuk tidak mengulangi pebuatannya merantai anak dan menyekapnya.

Sementara itu, orang tua anak Na mengaku menyesal, apa yang dilakukannya.

Menurut pengakuan Na, apa yang dilakukannya, merantai dan menyekap agar anaknya jera karena kenakalannya dianggap sudah melewati batas. Padahal, katanya, setiap hari anaknya juga diberikan uang jajan.

Kejadian terakhir yang menjengkelkannya dan tidak pantas dilakukan anak – anak terjadi pada Selasa, sehari sebelum diratai,

“Ini untuk efek jera, jangan sampai orang – orang mengatakan saya tidak bisa ngewarah (mendidik) lah, saya juga kasihan tapi ahlaknya kan,” ungkap Nadi yang mengaku menyesal.(Tat)

Related Articles

Back to top button